Jayapura (ANTARA) - Dinas Perikanan Kota Jayapura, Papua menyebut produksi ikan tuna di daerah itu mencapai 45 ton per tahun dan terus mengalami peningkatan karena potensinya sangat besar.
Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura Matheys Sibi di Jayapura, Senin, mengatakan permintaan komoditas ikan tuna dan cakalang di daerah itu ke pasar luar negeri cukup tinggi karena ada beberapa perusahaan yang rutin melakukan ekspor ke Amerika Serikat dan Jepang.
"Ini adalah peluang yang sangat besar bagi nelayan di Kota Jayapura untuk terus meningkatkan hasil tangkapan mereka," katanya.
Menurut Sibi, untuk mengoptimalkan kegiatan ekspor tersebut diperlukan investor yang menanamkan modal sehingga potensi ini bisa dikelola dengan optimal.
"Terkait itu memang harus ada regulasi yang bisa membuka peluang investor untuk masuk dan berinvestasi di Kota Jayapura," ujarnya.
Ia menjelaskan pemerintah daerah setempat intens menyediakan sarana dan prasarana bagi kelompok nelayan tujuannya tentu untuk meningkatkan jumlah produksi hasil tangkapan.
"Dan yang perlu digencarkan saat ini ialah pendampingan secara teknis supaya usaha kelompok perikanan dapat berjalan sesuai yang diharapkan baik manajemen maupun keuangan nya," katanya lagi.
Ia menambahkan jika kegiatan ekspor ikan tuna rutin dilakukan ditambah dengan adanya investor yang berinvestasi di Kota Jayapura maka hal ini akan berdampak pada Pendapatan Asli Papua (PAD) setempat.
"Ketersediaan sumber daya yang melimpah khususnya pada sektor kelautan dan perikanan dapat memberikan peluang bagi distributor ikan tuna berinvestasi di Kota Jayapura," ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura Matheys Sibi di Jayapura, Senin, mengatakan permintaan komoditas ikan tuna dan cakalang di daerah itu ke pasar luar negeri cukup tinggi karena ada beberapa perusahaan yang rutin melakukan ekspor ke Amerika Serikat dan Jepang.
"Ini adalah peluang yang sangat besar bagi nelayan di Kota Jayapura untuk terus meningkatkan hasil tangkapan mereka," katanya.
Menurut Sibi, untuk mengoptimalkan kegiatan ekspor tersebut diperlukan investor yang menanamkan modal sehingga potensi ini bisa dikelola dengan optimal.
"Terkait itu memang harus ada regulasi yang bisa membuka peluang investor untuk masuk dan berinvestasi di Kota Jayapura," ujarnya.
Ia menjelaskan pemerintah daerah setempat intens menyediakan sarana dan prasarana bagi kelompok nelayan tujuannya tentu untuk meningkatkan jumlah produksi hasil tangkapan.
"Dan yang perlu digencarkan saat ini ialah pendampingan secara teknis supaya usaha kelompok perikanan dapat berjalan sesuai yang diharapkan baik manajemen maupun keuangan nya," katanya lagi.
Ia menambahkan jika kegiatan ekspor ikan tuna rutin dilakukan ditambah dengan adanya investor yang berinvestasi di Kota Jayapura maka hal ini akan berdampak pada Pendapatan Asli Papua (PAD) setempat.
"Ketersediaan sumber daya yang melimpah khususnya pada sektor kelautan dan perikanan dapat memberikan peluang bagi distributor ikan tuna berinvestasi di Kota Jayapura," ujarnya.