Biak (ANTARA) - Badan Riset Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Biak Numfor, Papua membutuhkan fasilitas penunjang berupa peralatan laboratorium untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat.
"Kehadiran laboratorium dapat memberikan kecepatan dan ketepatan Brida dalam melakukan riset potensi daerah untuk menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Kepala Badan Riset Inovasi Daerah Kabupaten Biak Numfor Yohanis Insiren S.Pi menanggapi kebutuhan laboratorium di Biak, Rabu.
Diakuinya, ada banyak potensi daerah yang dimiliki Kabupaten Biak Numfor perlu dilakukan penelitian dalam upaya menjawab kebutuhan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha.
Hingga saat ini pihak Brida Biak Numfor, lanjut dia, belum punya laboratorium, sehingga hasil risetnya harus dikirim ke luar Papua.
Dengan kondisi pengiriman keluar Papua, lanjut dia, akan mengalami kesulitan waktu dan hasilnya juga lama.
Lain halnya ketika Biak punya laboratorium sendiri, hasil penelitian dapat diketahui dengan cepat, karena langsung ditangani laboratorium sendiri.
"Meskipun Brida sebagai organisasi perangkat daerah yang baru terbentuk, dalam tugas pokok fungsi sangat strategis untuk masa depan Biak Numfor," katanya.
Ia mengatakan pada 2025, kebutuhan laboratorium yang diminta Brida dapat direalisasikan, sehingga semua pemeriksaan penelitian Brida dapat dilakukan di Biak.
Salah satu riset yang dilakukan Brida, lanjut Yohanis, adalah menyangkut hasil kebutuhan pakan ayam ternak petelur.
"Brida masih menunggu hasil riset tentang pakan ternak lokal, ya laboratorium yang dipakai di luar Papua," katanya.
"Kehadiran laboratorium dapat memberikan kecepatan dan ketepatan Brida dalam melakukan riset potensi daerah untuk menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Kepala Badan Riset Inovasi Daerah Kabupaten Biak Numfor Yohanis Insiren S.Pi menanggapi kebutuhan laboratorium di Biak, Rabu.
Diakuinya, ada banyak potensi daerah yang dimiliki Kabupaten Biak Numfor perlu dilakukan penelitian dalam upaya menjawab kebutuhan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha.
Hingga saat ini pihak Brida Biak Numfor, lanjut dia, belum punya laboratorium, sehingga hasil risetnya harus dikirim ke luar Papua.
Dengan kondisi pengiriman keluar Papua, lanjut dia, akan mengalami kesulitan waktu dan hasilnya juga lama.
Lain halnya ketika Biak punya laboratorium sendiri, hasil penelitian dapat diketahui dengan cepat, karena langsung ditangani laboratorium sendiri.
"Meskipun Brida sebagai organisasi perangkat daerah yang baru terbentuk, dalam tugas pokok fungsi sangat strategis untuk masa depan Biak Numfor," katanya.
Ia mengatakan pada 2025, kebutuhan laboratorium yang diminta Brida dapat direalisasikan, sehingga semua pemeriksaan penelitian Brida dapat dilakukan di Biak.
Salah satu riset yang dilakukan Brida, lanjut Yohanis, adalah menyangkut hasil kebutuhan pakan ayam ternak petelur.
"Brida masih menunggu hasil riset tentang pakan ternak lokal, ya laboratorium yang dipakai di luar Papua," katanya.