Jayapura (ANTARA) - Ahli Gizi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Jayapura, Papua, Masrif menilai makan bergizi gratis yang merupakan salah satu dari 17 program prioritas dan delapan quick win yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto sangat bagus bagi anak-anak usia sekolah di Papua.

"Kami melihat program makan bergizi gratis ini sebagai upaya pemerintah untuk bisa memenuhi standar makanan dari segi kecukupan gizi seluruh anak-anak sekolah di Papua semua sama dan ini sangat membantu sekali bagi keluarga yang kondisi ekonomi lemah," katanya di Jayapura, Jumat.

Menurut Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura itu, pemerintah juga telah mempertimbangkan penerapan makan bergizi gratis di semua daerah termasuk di Papua.

"Karena makanan bergizi berarti makanan yang memenuhi hasil gizi misalnya seperti yang diberikan bagi anak SD itu sudah ada komposisi di mana karbohidrat harus 65 persen maksimal dan protein 120 gram," ujarnya.

Dia menjelaskan komposisi ini sudah pasti sudah dipikirkan oleh tim yang ada di pusat sehingga dalam penerapannya semua makanan memiliki kandungan gizi yang sama baik kepada anak SD maupun SMP dan SMA.

Dia menambahkan terkait dengan pemanfaatan pangan lokal bisa menjadi bahan pengganti beras jika program tersebut sudah berjalan di Papua.

"Karena pangan lokal mempunyai nilai gizi yang tidak kalah dengan beras selain itu juga di satu sisi pemanfaatan pangan lokal memiliki nilai ekonomis," katanya.

Dia mengatakan makanan bergizi merupakan makanan yang seimbang baik dari segi kualitas maupun kuantitas di mana kualitas yaitu sisi jumlah dan kuantitas dari syarat gizi.

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024