Jayapura (ANTARA News) - Total kredit macet di Papua dan Papua Barat hingga Mei 2013 mencapai Rp392 miliar, naik 23 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Perwakilan BI Jayapura Hasiholan Siahaan kepada ANTARA mengatakan, kasus kredit macet yang tertinggi terdapat di Propinsi Papua yang mencapai Rp245 milir, sedangkan di Papua Barat tercatat Rp63 miliar.
Walaupun demikian, kata Hasiholan Siahaan, biasanya para kreditor tetap berupaya membayar kewajiban mereka setelah mendapat pembayaran dari usaha mereka.
"Kasus kredit macet di Papua terbanyak di sektor listrik, gas dan air, sedangkan untuk Papua Barat terbanyak di sektor pertambangan," kata Kepala Perwakilan BI Jayapura Hasiholan Siahaan yang wilayah kerjanya meliputi Propinsi Papua dan Papua Barat.
Menurut dia, dalam periode yang sama, kredit yang disalurkan tercatat Rp21,5 triliun, yang disebarkan di berbagai sektor usaha, dengan perincian di Papua Rp15,7 triliun, dan sisanya di Papua Barat.
Berita Terkait
Kajati:Kerugian negara kredit macet BPD Papua Enarotali Rp188 miliar
Jumat, 3 Juli 2020 21:28
OJK dalami masalah kredit macet di Paniai
Jumat, 8 Juni 2018 9:48
Bank Papua temui Freeport bahas kredit macet
Selasa, 1 Agustus 2017 17:45
Jamkrindo tidak jamin kredit macet Bank Papua
Senin, 19 Juni 2017 18:23
Perbankan khawatirkan kredit macet akibat kisruh Freeport
Sabtu, 25 Februari 2017 10:05
OJK : kredit macet di Papua tinggi
Kamis, 25 Februari 2016 13:58
Pemprov berupaya atasi kredit macet Bank Papua
Rabu, 8 Juli 2015 12:23
Gubernur agendakan investigasi kredit macet Bank Papua
Rabu, 1 Juli 2015 19:59