Jayapura (Antara Papua) - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Provinsi Papuaa berencana mendirikan "Training Center" (pusat pelatihan) untuk masyarakat Papua sebagai tanda peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2015.
"Rencananya 20 Mei 2015 kami luncurkan pusat pelatihan yang kantornya bertempat di Kantor SPSI Papua itu," ungkap Ketua SPSI Provinsi Papua Nurhaidah di Jayapura, Kamis.
Pendirian pusat pelatihan tersebut, kata Nurhaidah, bertujuan untuk meningkatkan kualitas Suber Daya Manusia (SDM) Papua agar bisa bersaing dengan tenaga lainnya dari luar Papua, ataau justru luar Indonesia, sesuai dengan pesan Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Kenapa saya ingin membangun training center ? karena saya ingin memberikan pendidikan dan pelatihan kepada saya punya teman-teman dan anak-anak masyarakat Papua agar meningkatkan SDM mereka, dan itulah PR besarnya," ujarnya.
Nurhaidah menekankan pendirian pusat pelatihan ini adalah untuk peningkatan dari sisi mutu, bukan dari sisi jumlah.
"Untuk efektifnya pembelajaran itu kan hanya 25 orang, omong kosong kalau kita mengatakaan harus 40 orang, itu tidak akan masuk. Ini saya berbicara kualitas, kuantitass itu kalau kualitasnya tidak ada untuk apa," tuturnya.
Training Center tersebut, sambungnya, akan dibuka untuk umum dan tidak sepenuhnya gratis karena melihat dari latar belakang peserta pelatihan.
"Mungkin nanti kami akan memungut kontribusi bagi mereka yang mampu, tapi bagi yang tidak mampu akan kami lihat kembali. Kasihan bila melihat teman-teman yang baru selesai sekolah, dari mereka inilah kami mulai," terangnya.
Hal ini, ujar Nurhaidah, juga menjadi solusi bagi perusahaan-perusahaan yang selama ini ingin menggelar pelatihan kerja bagi pegawainya namun terkendala masalah baya yang cukup tinggi.
"Dari perusahaan-perusahaan juga yang selama ini ingin memberikan pelatihan tapi biaya terlampau mahal, kami harus bisa membuat sendiri training center di Papua sehingga yang tadinya buang puluhan juta rupiah pergi ke Jakarta, cukup di sini tidak sampai puluhan juta," ujarnya. (*)