Mimika (Antara Papua) - Kementerian Kesehatan (Kemkes) menagalolasikan dana sebesar Rp64 miliar untuk pembangunan rumah sakit tipe D Pratama, di Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.
Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg Aloysius Giyai, di Mimika, Sabtu, mengaku telah menerima usulan dari 12 kabupaten di Papua untuk pembangunan rumah sakit.
"Data tahun 2015 ada 12 kabupaten yang mengusulkan pembangunan rumah sakit. Saya usulkan dan lihat berbagai data yang dilampirkan, saya memilih Kabupaten Nduga dan Intan Jaya," katanya.
Aloysius juga mengaku diudang oleh Dinas Kesehatan Nduga untuk peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit tipe D pratama Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga pada Rabu (16/9).
Melalui momentum peletakan batu pertama, Aloysius mengatakan, dana pembangunan rumah sakit tipe D pratama Kabupaten Nduga bersumber dari Kementerian Kesehatan senilai Rp64 miliar.
Ia menjelaskan, dari dana Rp64 miliar itu, Rp51 miliar digunakan untuk pembangunan fisik, sementara Rp7 miliar digunakan untuk pembelian gizi dan peralatan kesehatan, dan Rp790 juta dipakai untuk membeli satu mobil ambulans dua gardan.
"Ini luar biasa dan komitmen yang telah dibangun dengan pemerintah ini kami harapkan akhir Desember 2015 pembangunan fisik rumah sakit ini selesai," katanya.
"Biasanya selama ini kita kesulitan dana, sekarang dana ada tinggal kekompakan, pengawasan dan pengendalian," tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihak rekanan yang memenangi tender pengerjaan rumah sakit ini, harus bekerja siang malam.
"Harus ada tiga shif, tidak boleh ada yang terhenti, kalau tidak bahaya, nanti Kementerian Kesehatan anggap kita ini tidak kerja, uang dikasih tetapi tidak mampu kerja, itu tidak boleh terjadi," ujarnya.
"Kita mulai berjuang untuk mendapat rumah sakit sejak tahun 2013 tetapi sampai sekarang baru terjawab," katanya lagi.
Dia mengatakan, pembangunan rumah sakit itu harus didukung semua pihak. Semua pihak diharapkan mendukung dan membantu agar pengerjaannya cepat selesai.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Nduga Mesak Kogoya mengatakan, tiga bulan yang diharapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua itu harus dimanfaatkan dengan baik supaya harus jadi.
"Pembangunan rumah sakit ini sangat penting karena untuk masyarakat umum, sehingga kita usahakan agar pembangunan harus jadi tidak boleh tidak," katanya.
Sedangkan Ketua panitia pelatakan batu pertama pembangunan rumah sakit tipe D pratama Kabupaten Nduga, Obet Arwakon, mengaku telah mempersiapkan rencana peletakan batu pertama itu selama seminggu.
"Kami hanya mempersiapkan kegiatan ini selama satu minggu untuk mempersiapkan semua hal yang menyangkut kegiatan tersebut," kata Obet yang juga sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Nduga.
Melalui momentum itu juga Kepala Dinas Kesehatan Papua drg Aloysius Giyai bersama wakil Bupati Nduga Frans Kristantus Tan melakukan pencanangan noken 1000 hari kehidupan, pencanangan minum obat bersama vilariasis, peresmian Puskesmas, pemberian susu lactamil kepada ibu melahirkan serta pemberian Kartu Papua Sehat (KPS) secara simbolis kepada masyarakat Nduga. (*)
Berita Terkait
Dua anggota OPM Kodap III/Ndugama pimpinan Egianus Kogoya tertembak pasukan TNI
Sabtu, 20 April 2024 2:19
13 ribu KPM belum terima Bansos tahap satu
Sabtu, 20 April 2024 1:37
BEI sebut banyak perusahaan di Papua potensi "go Publik"
Jumat, 19 April 2024 20:17
TNI AU-MUI Jayapura bangun soliditas menjaga keutuhan bangsa dan negara
Jumat, 19 April 2024 19:57
DLH Biak Numfor bina pokmas untuk produksi pupuk kompos
Jumat, 19 April 2024 17:57
Pemkab Biak Numfor beri pendampingan buat kemasan produk UMKM OAP
Jumat, 19 April 2024 17:14
Dinas Perikanan Jayapura komitmen tingkatkan SDM nelayan OAP
Jumat, 19 April 2024 16:24
Disperindagkop Kota Jayapura sebut tiga ribu UMKM sudah mandiri
Jumat, 19 April 2024 15:54