Jayapura (Antara Papua) - Tiga anggota TNI dihadang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Namuni, Distrik Namunaweja, Kabupaten Memberamo Raya, Provinsi Papua, pada Senin (30/11).
Pada rilis Pendam XVII/Cenderawasih yang diterima Antara di Jayapura, Selasa, disebutkan korban penghadangan yang merupakan anggota TNI tersebut yaitu Perwira Penghubung (Pabung) Memberamo Raya atas nama Mayor Inf John de Fretes STH yang merupakan pendeta, berserta dua anggota TNI lainnya masing-masing Kopral Dua (Kopda) Avan dan Kopral Dua (Kopda) Simon.
Aksi penghadangan itu terjadi saat ketiga anggota TNI itu melaksanakan pemantauan wilayah di Kampung Namuni, Distrik Namunaweja Kabupaten Memberamo Raya dalam upaya pendekatan dengan masyarakat dan memantau perkembangan situasi menjelang 1 Desember 2015.
Kejadian tersebut berawal dari upaya Mayor Inf John de Fretes beserta dua anggotanya melaksanakan perjalanan menuju Kampung Namuni yang ditempuh melalui sungai menggunakan Speedboat.
Setelah sampai di Kampung Namuni Distrik Namunaweja, sekitar pukul 14.00 WIT Pabung beserta dua anggotanya itu dihadang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.
Saat penghadangan itu mencuat terdengar satu kali tembakan dari kelompok kriminal bersenjata itu, namun Mayor Inf John de Fretes berniat baik untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat dalam rangka pemantauan wilayah, sehingga yang bersangkutan tidak membalas tembakan.
Namun kelompok kriminal bersenjata terus melakukan penembakan terhadap Mayor Inf John de Fretes beserta dua anggotanya.
Pada saat penghadangan salah satu anggotanya yakni Kopda Simon, berhasil meloloskan diri dengan cara melompat ke sungai, kemudian berenang dan diselamatkan warga Kampung.
Sedangkan Mayor Inf John beserta satu anggotanya masih dalam pencarian.
Dengan kejadian ini, Kodam XVII/Cenderawasih mengambil langkah-langkah berkoordinasi dengan Kepolisian, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membantu melaksanakan pencarian terhadap dua anggota yang belum ditemukan.
Kodam XVII/Cenderawasih mengecam keras aksi KKB tersebut yang ingin membuat situasi Papua tidak aman. (*)
Berita Terkait
Bawaslu Papua evaluasi kinerja Panwas distrik untuk pilkada serentak
Kamis, 25 April 2024 17:22
Pemerhati lingkungan ajak warga jaga hutan mangrove Kota Jayapura
Kamis, 25 April 2024 17:18
Pemkot Jayapura ingatkan warga lindungi hutan untuk sumber air
Kamis, 25 April 2024 16:53
Kapolresta:2.500 anak muda Kota Jayapura daftar jadi anggota Polri
Kamis, 25 April 2024 16:51
Satpol PP Kota Jayapura tertibkan PKL jual di jalan protokol
Kamis, 25 April 2024 16:49
Anak Muda Timika bersama masyarakat menanam pohon lestarikan alam
Kamis, 25 April 2024 16:48
Dinkes Jayapura targetkan temukan 4.000 kasus TB selama 2024
Kamis, 25 April 2024 16:46
Tim SAR Timika melanjutkan pencarian ABK Papua Jaya 2 jatuh ke laut
Kamis, 25 April 2024 13:48