Keerom (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Keerom, Papua siap membantu kepolisian menyelesaikan keributan sekelompok warga di Kampung Yammua, Arso VI, Distrik Arso Barat yang berujung pada pembakaran dua unit rumah.
"Kehadiran kami sebagai representatif pemerintah, bersama Kapolres Keerom dan para tokoh masyarakat disini untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi," kata Asisten II Setda Keerom Adrianus Samonsabra di Arso VI, Kabupaten Keerom, Minggu.
Samonsabra yang didampingi Asisten I Setda Keerom, Yohana Waas menegaskan bahwa dari hasil pertemuan dengan para pemangku kepentingan di Mapolres Keerom pada Sabtu (16/1) pekan kemarin memutuskan bahwa persoalan itu segera diselesaikan dibantu oleh adat dan masyarakat yang berselisih paham.
"Karena masalah pembakaran itu merupakan persoalan kriminal murni, bukan antarsuku. Jadi proses penyelesaian ini yang sedang kami dorong bersama aparat Polri yang diback up TNI," katanya.
Mengenai para korban yang rumahnya dibakar, kata Samonsabra, sementara ini dievakuasi ke Mapolres Keerom hingga ada penyelesaian ke depannya seperti apa.
"Pemerintah Keerom juga siap memberikan bantuan berupa makanan dan pakaian layak pakai kepada para korban. Sementara terkait kasus pencurian dengan kekerasan yang merupakan asal persoalan, pihak Adat Pegunungan Tengah siap membantu mencari dan menyerahkan pelaku kepada polisi," kata Samonsabra.
Sementara itu, Simon Kossay selaku Ketua Adat Pegunungan Tengah di Keerom menyampaikan permohonan maaf kepada korban pencurian dengan kekerasan di Kampung Yammua, Arso VI, Distrik Arso Barat.
"Oknum masyarakat yang berbuat sehingga ada warga yang tidak bersalah menjadi korban. Kami juga mendukung langkah Pak Kapolres Keerom untuk menangkap dan memproses pelaku sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.
Kossay menegaskan pihaknya tidak akan melepas tangan, tetapi akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menangkap pelaku pencurian dengan kekerasan yang menjadi awal dari pembakaran rumah tersebut.
"Siapa pun dia, baik ada unsur sengaja dari warga kami, atau yang menyembunyikan segera menyerahkan oknum pelaku kepada polisi agar masalah ini cepat selesai dengan menggelar perdamaian. Kami ingin ini segera selesai agar tidak ada lagi persoalan, kami ingin hidup damai," katanya.
Sebelumnya, pada Jumat (15/1) malam dua unit rumah di Kampung Yammua dibakar oleh sekelompok masyarakat sebagai buntut dari aksi pencurian dengan kekerasan beberapa hari lalu yang mengakibatkan pemilik rumah, Muslimin meninggal dunia. (*)
Berita Terkait
Pimpinan perguruan tinggi sepakat adanya program sarjana masuk di kampung
Kamis, 12 Desember 2024 2:52
LLDikti XIV: 178 prodi universitas negeri di Tanah Papua terakreditasi
Rabu, 11 Desember 2024 21:14
KPU Kota Jayapura: Paslon Abisai Rollo-Rustan Saru meraih 72.351 suara
Rabu, 11 Desember 2024 20:12
Fatwa Aulia resmi jabat Kepala OJK Papua
Rabu, 11 Desember 2024 20:09
Dispar Biak harap museum bawah laut peninggalan PD II jadi destinasi baru
Rabu, 11 Desember 2024 19:36
Dinkes Biak minta warga konsumsi pangan sehat mencegah penyakit
Rabu, 11 Desember 2024 19:21
Loka POM Timika intensifkan pemeriksaan sarana pangan menjelang Natal
Rabu, 11 Desember 2024 19:21
Dinkes Kota Jayapura: Enam puskesmas sudah terapkan BLUD
Rabu, 11 Desember 2024 19:20