Jayapura (Antara Papua) - Gubernur Papua Lukas Enembe mendukung dan menerima tuntutan puluhan mahasiswa yang mendatangi kompleks perkantorannya untuk menuntut bahwa Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia harus orang asli Papua.
"Sebelumnya sudah disampaikan kepada pemerintah pusat paskaberakhirnya jabatan presdir lama bahwa penggantinya haruslah orang asli Papua," katanya di Jayapura, Kamis.
Lukas menjelaskan untuk itu pihaknya menyambut baik tuntutan mahasiswa dan selanjutnya akan diteruskan ke Jakarta agar dapat dibahas kembali.
"Rencananya Menko Polhukam akan mengunjungi Papua dalam waktu dekat sehingga mahasiswa bisa langsung menyampaikan tuntutannya soal pengisian jabatan presdir oleh orang asli Papua," ujarnya.
Dia menuturkan selain pengisian posisi presdir, menyoal divestasi, pihaknya meminta agar ada keterwakilan Papua dalam kepemilikan saham Freeport.
"Dalam kepastian kontrak karya, posisi presdir dan lainnya dalam Freeport Indonesia ini terjadi tarik ulur yang sangat luar biasa sehingga harus diselesaikan dengan hati-hati," katanya.
Sebelumnya, Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Senin (18/1), mengundurkan diri dari jabatan pucuk pimpinan perusahaan tambang tembaga dan emas di Papua tersebut.
Dalam suratnya kepada seluruh karyawan Freeport Indonesia yang diperoleh di Jakarta, Maroef menyampaikan pesan bahwa masa kontrak kerjanya selama setahun sebagai Presdir Freeport Indonesia sudah berakhir. (*)