Jayapura (Antara Papua) - Dinas Sosial Kota Jayapura, Papua mengaku pengguna lem aibon untuk mabuk di daerah itu kebanyakan anak sekolah dasar dan anak di bawah umur serta orang dewasa.
Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura, Irawadi ketika di konfirmasi dari Jayapura, Kamis, mengemukakan pengguna aibon untuk mabuk bukan hanya orang dewasa dan anak sekolah dasar tapi sudah menjalar anak di bawah umur.
"Mereka terpaksa mengisap lem aibon karena kurang mendapat perhatian dari orang. Merekaa dapat pengaruh lingkungan dimana ia berada," ujarnya.
Irawadi mengatakan, pengguna aibon patut diwaspadai karena penguna lem aibon bisa berdampak pada sistem pertumbuhan, perkembangan otak saraf serta mengangu kesehatan.
"Selama ini kami sudah melakukan berbagai pendekatan baik kepada orang dewasa dan anak-anak di bawah umur, namun ini semua kembali kepada orang tua untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi pergerakan anak-anak mereka, namun kita juga butuh bantuan dari masyarakat sekitar," ujarnya.
Selain dukungan masyarakat, kata dia, tokoh agama, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda serta kalangan pendidik bersama memberantas kegiatan mengisap lem aibon yang telah mewabah di Jayapura.
"Kami juga telah melakukan pembinaan secara umum anak-anak yang kerap berperilaku menghisap aibon sudah dengan tingkatan tinggi dan sudah kecanduan sehingga mereka sulit meningalkan kegiatan mengisap lem aibon," ujarnya.
Menurut dia, dari data yang diperoleh sebanyak 50 orang anak yang tersebar di beberapa tempat di Kota Jayapura, salah satunya di halaman parkir saga Mall Abepura, dan di kawasan merpati Abepura, Kota Jayapura, secara terang-terangan kedapatan menghisap lem aibon.
Ia mengimbau kepada semua lapisan masyarakat agar lebih menseriusi kasus anak-anak aibon agar tidak semakin banyak dan merajalela di Kota Jayapura dan jelas ke depan akan merusak masa depannya. (*)

