Jayapura (Antara Papua) - Gubernur Papua Lukas Enembe diagendakan melantik Ketua Lembaga Masyarakat Adat La Pago Paus Kogoya, di Lapangan Hawai, Kabupaten Jayapura, pada 14 Oktober 2016.
Ketua terpilih Wilayah Adat Lapago, Paus Kogoya, di Jayapura, menjelaskan dirinya telah terpilih sejak 28 Mei 2016, namun proses pelantikannya belum dapat terealisasi akibat beberapa kendala.
"Dengan perintah Gubernur Provinsi Papua, akhirnya dibentuk Panitia untuk pelaksanaan pelantikan. Kami sabar mengikuti tahapan dan proses," katanya.
Paus menegaskan LMA La Pago akan menjadi mitra kerja pemerintah baik kabupaten, provinsi dan pusat. Ia berkomitmen mendukung dan mendorong semua program pemerintah.
Dia mengklaim selain gubernur, dalam pelantikan tersebut, pihaknya juga akan mengundang seluruh bupati, termasuk para ondoafi dan kepala-kepala suku untuk menunjukan bahwa Papua bersatu untuk membangun.
Menurut dia, dalam kegiatan tersebut, juga diselenggarakan pesta bakar batu sebagai tanda syukur telah terpilihnya kepengurusan LMA La Pago untuk lima tahun ke depan.
Sementara Ketua Panitia Pelantikan, Yunis Labene menambahkan, suku besar La Pago yang terdiri dari 10 kabupaten, termotivasi untuk mendorong visi dan misi Pemprov, yaitu untuk menjadikan Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.
"Di Tanah Papua, ada 7 wilayah adat. Ini merupakan salah satu momentum dan ukuran untuk memberikan contoh untuk wilayah adat lain sebagai implementasi Otsus," ucapnya. (*)
Berita Terkait
Tokoh Adat ajak warga pupuk toleransi antar umat beragama di Tanah Papua
Jumat, 29 Maret 2024 15:33
Ketua DAP: Penunjukan Pj Bupati Sofia Bonsapia angkat harkat perempuan Biak
Minggu, 24 Maret 2024 17:59
Penjabat Bupati Biak Sofia Bonsapia disambut prosesi adat
Sabtu, 23 Maret 2024 11:49
Pj Bupati Jayapura Triwarno minta masyarakat adat lestarikan bahasa daerah
Minggu, 17 Maret 2024 12:39
DLH Jayapura harap masyarakat adat pioner jaga ekosistem Cycloop
Sabtu, 16 Maret 2024 19:34
Pemkab Jayapura harap kepala kampung bijak kelola anggaran 2024
Rabu, 13 Maret 2024 0:54
Barnabas Suebu harap pemda-adat melindungi Cycloop dari perambahan hutan
Senin, 11 Maret 2024 20:46
Ilmuwan Uncen: Adat tak lagi jadi hambatan perempuan OAP berkarir
Senin, 11 Maret 2024 17:22