Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat mengaku membutuhkan waktu satu bulan untuk melakukan perbaikan terhadap mesin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Oria yang tergenang sedimentasi sehingga tidak bisa beroperasi secara optimal di Distrik Unurumguay, Kabupaten Jayapura.
General Manajer PLN Wilayah Papua dan Papua Barat Yohanes Sukrislismono, di Jayapura, Jumat, mengatakan karena salah satu mesin PLTA Oria yang berkapasitas 10 megawatt ini rusak, maka pihaknya mengalami defisit sebesar tujuh megawatt.
"Mesin penggerak vertikal pada PLTA Oria kemasukan lumpur sehingga sempat macet dan akhirnya sekarang bengkok, jadi perbaikan diperkirakan paling tidak butuh waktu satu bulan," katanya.
Yohanes menjelaskan untuk menutupi defisit karena mesin PLTA Oria yang rusak tersebut, akhirnya PLN memaksakan PLTU Holtekamp yang masih dalam status uji coba untuk menghasilkan daya listrik.
"Jadi karena masih percobaan, sehingga ketika PLTU dinyalakan dalam beberapa jam harus dimatikan untuk diperiksa, defisit ini akan datang lagi jika mesin ini dimatikan sewaktu pemeriksaan," ujarnya.
Dia menuturkan defisit daya sebesar tujuh megawatt tersebut bisa ditutupi dengan dioperasikannya mesin PLTU Holtekamp karena pembangkit ini menghasilkan 10 megawatt listrik.
"Untuk mengantisipasi hal ini, kami sudah mengundang ahli yang dapat memperbaiki mesin ini dari Jawa sehingga akan membantu PLN memulihkan PLTA Oria dengan cepat," katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu, pihaknya juga telah menyiagakan alat berat untuk mengeruk dan membuang sedimentasi yang terjadi di sekitar mesin PLTA Oria. (*)
Berita Terkait
Polda sebut situasi keamanan di Tanah Papua kondusif selepas putusan MK
Rabu, 24 April 2024 21:32
Lantamal X Jayapura awasi laut mencegah penyeludupan
Rabu, 24 April 2024 20:14
Prodi Agro Teknologi Musamus satu-satunya terakreditasi unggul di Papua
Rabu, 24 April 2024 17:22
Pemprov: 126 pokmaswas bantu awasi laut di Papua dari penggunaan peledak
Rabu, 24 April 2024 15:05
Pemprov Papua identifikasi potensi komoditas dorong ekspor
Rabu, 24 April 2024 15:04
SMKN 3 Jayapura teken MoU dengan dunia kerja dan industri
Rabu, 24 April 2024 13:48
OJK Papua sosialisasikan tindak pidana jasa keuangan ke penegak hukum
Rabu, 24 April 2024 13:46
Masyarakat adat Biak ikut merawat alam dengan tanam pohon damar
Rabu, 24 April 2024 12:47