Jayapura (Antara Papua) - Mantan Bupati Dogiyai, Thomas Tigi terjerat kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang kasusnya sedang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Papua.
Direktur Reskrimsus Polda Papua Kombes Pol Edi Swasono di Jayapura, Jumat, mengatakan Thomas Tigi diduga terlibat kasus TPPU sebesar Rp3 miliar.
"Dana tersebut disimpan dalam tiga rekening berbeda di salah satu bank yang beroperasi di Nabire. Saat ini rekening tersebut sudah diblokir termasuk asuransi atas namanya dan dijadikan barang bukti," ujarnya.
Sebelumnya, kata Edi, Thomas Tigi dijerat kasus korupsi dana bantuan sosial yang merugikan negara Rp3,7 miliar. Untuk kasus tersebut, Thomas Tigi sudah dijatuhi hukuman 14 bulan penjara.
Thomas juga terkena kasus percobaan penyuapan kepada penyidik Polda Papua. Thomas Tigi melalui mantan anggota KPU Papua Zadrak Nawipa mencoba menyuap penyidik.
Namun, dana yang diserahkan Thomas Tigi sebesar Rp900 juta tidak diserahkan Zadrak ke penyidik. Zadrak justru membuat rekening palsu mengatasnamakan penyidik untuk menerima uang itu. Zadrak sendiri sudah diproses hukum.
Menurut Edi, berkas kasus penyuapan dengan tersangka Thomas Tigi masih dilengkapi, juga berkas kasus pencucian uang yang dananya diduga berasal dari dana bansos.
"Polda Papua kini menangani dua kasus dengan tersangka mantan Bupati Dogiyai Thomas Tigi," kata dia. (*)
Berita Terkait
BAZNAS Mimika kumpulkan zakat pada H-1 Idul Fitri 1445 Hijriah
Jumat, 29 Maret 2024 21:21
Kapolda Irjen Fakhiri: Polri rekrut 2.000 pemuda Papua jadi Bintara
Jumat, 29 Maret 2024 21:15
RSUD Yowari sebut 1.400 kelahiran tercatat selama 2022-2023
Jumat, 29 Maret 2024 21:11
Dinkes Jayapura mencegah DBD dengan pengasapan tiga distrik
Jumat, 29 Maret 2024 21:07
PT Freeport Indonesia-Pemkab Mimika kerja sama pengentasan TB
Jumat, 29 Maret 2024 21:05
BEI gelar webinar safari Ramadhan bersama masyarakat di Tanah Papua
Jumat, 29 Maret 2024 18:56
Dinas PUPR Jayapura usulkan bangun rusunawa para medis RS Ramela
Jumat, 29 Maret 2024 18:55
Pemprov Papua ajak petani beralih gunakan pupuk organik
Jumat, 29 Maret 2024 18:09