Yapen (Antara Papua) - Babinsa Koramil 1709-01/Yapsel Serda Budi Santoso siap membantu warga di Kampung Aromarea, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, untuk membangun beronjong atau tanggul penahan air.
Terkait rencana pembangunan beronjong itu, Serda Budi Santoso bersama warga setempat meninjau lokasi yang patut dibangun tanggul penahan air itu, pada Senin (20/3).
Budi mengatakan permukiman penduduk di Kampung Aromarea itu berada di area rawan banjir.
"Banjir itu berasal dari meluapnya hulu sungai yang mengalir melintasi sepanjang kampung tersebut. Bukan hanya perumahan warga saja, beberapa lahan pertanian warga di kampung ini pun turut menjadi korban bila banjir tiba," ujarnya.
Menyikapi hal itu, Serda Budi bersama beberapa warga, tokoh agama serta tokoh masyarakat Kampung Aromarea kemudian menggelar musyawarah mencari solusi atas kerawanan banjir itu.
Selanjutnya, disepakati untuk membangun beronjong guna mengurangi dampak banjir di wilayah ini serta mencegah pengikisan bibir sungai, yang langsung ditindaklanjuti dengan peninjauan lokasi.
"Peninjauan kali ini untuk memastikan lokasi mana saja yang menjadi prioritas pemasangan beronjong, mengingat banjir yang masih sering terjadi, sedangkan pemasangan beronjong pun harus secara bertahap terkait berbagai keterbatasan," ujarnya.
Selain memastikan tempat pemasangan beronjong, peninjauan lokasi itu juga untuk memperkirakan biaya yang diperlukan.
"Proyek ini tentu memerlukan anggaran biaya cukup besar, untuk itu perlu penghitungan matang sehingga penggunaan dana nantinya dapat dioptimalkan, salah satunya dengan sistem skala prioritas, maksudnya titik-titik paling rawan yang akan kita selesaikan terlebih dahulu, hingga titip berikutnya sampai rampung," ujarnya.
Benhur Fonataba, salah seorang tokoh masyarakat Kampung Aromarea mengatakan, warga setempat antusias dan menyambut baik rencana pemasangan tanggul penahan banjir itu.
"Mereka berharap dengan pemasangan Bronjong ini nantinya Kampung Aromarea benar-benar akan terhindar bahkan terbebas dari bencana banjir, sehingga keresahan-keresahan yang selama ini dialami warga tidak terjadi lagi," ujarnya. (*/adv)
Berita Terkait
Pemkab Biak Numfor fasilitasi pengelolaan keuangan Dana Desa 257 kampung
Kamis, 28 Maret 2024 18:54
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
DLHK Kota Jayapura sebut timbulan sampah 241 ton setiap hari
Kamis, 28 Maret 2024 18:15
Pengobatan gratis OAP demi kualitas manusia lebih baik
Kamis, 28 Maret 2024 18:11
BRI Peduli bagikan paket Ramadhan ke santri dan sahabat pers di Biak
Kamis, 28 Maret 2024 17:30
Pemkot Jayapura komitmen memastikan kesehatan masyarakat
Kamis, 28 Maret 2024 16:46
Bank Indonesia gencar kendalikan inflasi di Papua Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 16:46
212 ASN Pemprov Papua Tengah ikut ujian penyesuaian ijazah
Kamis, 28 Maret 2024 15:45