Jayapura (Antara Papua) - Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Papua melakukan sosialisasi nyosialisasikan pemahaman dan penanganan penyakit Frambusia kepada tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan serta tenaga kesehatan di Kabupaten Nabire.
"Kegiatan yang sekarang kita laksanakan ini adalah advokasi dan sosialisasi tentang penyakit Frambusia di tingkat kabupaten," kata Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Yamamoto Sasari ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Rabu.
Kegiatan sosialisasi itu, demikian Yamamoto, dilaksanakan selama dua hari yakni Selasa-Rabu (30-31/5) di Nabire. Hari pertama sosialisasi untuk tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh perempuan serta tenaga kesehatan.
"Untuk hari kedua, Rabu ini pelaksanaannya lebih teknis yakni lebih pada rencana minum obat massal Frambusia yang rencananya pada Juli nanti dan pengambilan sampel darah," ujarnya.
Sosialisasi itu dihadiri oleh Asisten II Setda Kabupaten Nabire mewakili Bupati setempat.
"Pesertanya melibatkan lintas sektor yakni dari tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan serta para kepala distrik, kepala kelurahan, kepala kampung dan tenaga kesehatan, dengan jumlah total peserta sebanyak 70 orang," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan itu juga dihadiri oleh pejabat Kementerian Kesehatan selaku penyokong dana dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
"Jadi kita sama-sama memberikan materi guna memberikan pemahaman tentang penyakit Frambusia," katanya.
Yamamoto mengatakan narasumber dari Kementerian Kesehatan dalam kegiatan itu sebanyak dua orang, narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua satu orang, dan dibantu oleh rekan-rekan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire.
Menurut dia, sosialisasi itu bertujuan memberikan pemahaman dan gambaran tentang tata laksana penanganan penyakit Frambusia kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh perempuan tentang bagaimana penularan penyakit Frambusia dan cara penanganannya.
Selanjutnya, juga disampaikan rencana minum obat massal dalam rangka pencegahan penyakit Frambusia di Nabire.
"Rencana minum obat Frambusia secara massal akan dilaksanakan pada Juli setelah Hari Raya Idul Fitri," tambah Yamamoto.
Penyakit Frambusia merupakan jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri "Treponema Pallidum", dimana kulit mengalami infeksi akibat bakteri tersebut.
Penyakit itu dapat dikategorikan sebagai penyakit menular dan penularannya sangat cepat yaitu hanya dengan kontak langsung antara kulit penderita dengan kulit orang lain. (*)
Berita Terkait
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
Pemkot Jayapura komitmen memastikan kesehatan masyarakat
Kamis, 28 Maret 2024 16:46
PTFI beri layanan kesehatan mata gratis masyarakat Mimika
Rabu, 27 Maret 2024 15:22
BPJS Kesehatan Biak berikan kemudahan layanan JKN selama libur Lebaran
Senin, 25 Maret 2024 19:19
BPJS Mimika sebut APBD tanggung biaya kesehatan 30 ribu warga
Minggu, 24 Maret 2024 20:33
Dinkes sebut prioritas utama Dana Otsus Papua Kesehatan bantu pasien OAP
Minggu, 24 Maret 2024 18:22
BPJS Kesehatan Jayapura sediakan posko selama libur mudik Lebaran
Sabtu, 23 Maret 2024 19:31
Pemprov Papua Tengah alokasi Rp65 miliar untuk kesehatan
Sabtu, 23 Maret 2024 17:25