Timika (Antara Papua) - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar menegaskan situasi keamanan di kawasan Pelabuhan Paumako Timika kini berangsur-angsur kondusif pascaterjadi bentrok antarkelompok nelayan pada Rabu (9/8) petang.
"Kondisi keamanan di Paumako sudah bagus. Kami sudah berkoordinasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh adat untuk mereduksi konflik dan menenangkan masyarakat," kata Boy Rafli di Timika, Kamis.
Kapolda menyayangkan terjadinya bentrokan antarkelompok nelayan tersebut hingga berujung pada meninggalnya seorang warga bernama Theo Cikatem.
Korban tertembak peluru oknum aparat pada bagian perutnya. Satu warga lainnya yang terkena tembakan atas nama Rudi. Ia mengalami luka tembak pada bagian tangan kanannya.
"Kami mengimbau agar masyarakat jangan lagi melakukan tindak kekerasan karena pasti mengakibatkan kerugian diantara kita sendiri. Semua persoalan harusnya diselesaikan melalui jalur hukum yang ada," kata Boy Rafli.
Terkait persoalan tersebut, pihak kepolisian bersama unsur terkait lainnya kini tengah melakukan proses penyelidikan.
"Pemeriksaan sedang berjalan untuk memastikan jenis senjata api dan amunisi yang digunakan," jelas Kapolda.
Kapolda mengatakan bentrok antarkelompok nelayan di kawasan Pelabuhan Paumako Timika itu terkait larangan beroperasinya kapal-kapal nelayan non Papua di wilayah perairan Mimika yang diterbitkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan setempat belum lama ini.
Sementara itu Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Muhammad Aidi dalam siaran pers yang diterima di Timika, Kamis, mengakui pelaku penembakan terhadap dua nelayan di Paumako yaitu Serka Y, anggota TNI AD.
"Beberapa anggota TNI dari unit Intel Korem 174/ATW yang bertugas memonitor situasi berusaha membantu aparat kepolisian melerai namun diserang oleh massa sehingga terjadi aksi upaya bela diri dengan mengeluarkan tembakan yang diduga dilakuan oleh oknum anggota TNI AD atas nama Serka Y anggota unit Intel Korem 174/ATW," kata Muhammad.
Sebelum peristiwa penembakan, Ketua RT 08 Paumako Adam Cir dan Ketua Nelayan Sammy Warnussi mendatangi Mapolsek Kawasan Pelabuhan Paumako guna membicarakan masalah perizinan mencari ikan bagi nelayan non Papua.
Sementara pembicaraan berlangsung, tiba-tiba masuk tiga warga ke Mapolsek Paumako dan membuat keonaran.
Melihat itu, sejumlah warga yang berkumpul di Mapolsek Paumako menarik keluar ketiga warga dan melakukan pemukulan.
Selanjutnya, sekitar pukul 14.00 WIT, massa gabungan masyarakat lokal berkumpul dan menyerang nelayan non Papua yang bertahan di Mapolsek Paumako.
Massa merusak fasilitas umum, menjarah perahu dan isi pemukiman nelayan non Papua. Bahkan Kantor Polsek Paumako tidak luput diserang massa dengan batu, kayu, tombak dan panah.
Serka Y yang sedang berada di halaman Polsek Paumako berupaya membantu aparat kepolisian menenangkan massa.
Namun massa semakin anarkis. Bahkan seseorang berupaya merebut senjata api milik Serka Y. Dalam kondisi terjatuh, Serka Y menembak korban dua kali.
Kodam XVII/Cenderewasih juga telah membentuk tim investigasi atas kasus tersebut dipimpin oleh Komandan Korem 174/ATW Merauke Brigjen TNI Asep Gunawan. (*)
Berita Terkait
BAZNAS Mimika kumpulkan zakat pada H-1 Idul Fitri 1445 Hijriah
Jumat, 29 Maret 2024 21:21
Kapolda Irjen Fakhiri: Polri rekrut 2.000 pemuda Papua jadi Bintara
Jumat, 29 Maret 2024 21:15
RSUD Yowari sebut 1.400 kelahiran tercatat selama 2022-2023
Jumat, 29 Maret 2024 21:11
Dinkes Jayapura mencegah DBD dengan pengasapan tiga distrik
Jumat, 29 Maret 2024 21:07
PT Freeport Indonesia-Pemkab Mimika kerja sama pengentasan TB
Jumat, 29 Maret 2024 21:05
BEI gelar webinar safari Ramadhan bersama masyarakat di Tanah Papua
Jumat, 29 Maret 2024 18:56
Dinas PUPR Jayapura usulkan bangun rusunawa para medis RS Ramela
Jumat, 29 Maret 2024 18:55
Pemprov Papua ajak petani beralih gunakan pupuk organik
Jumat, 29 Maret 2024 18:09