Jayapura (Antara Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan bijih temaga dan konsentrat (HS26) menjadi pemicu utama peningkatan ekspor Papua selama Agustus 2017 yang nilainya mencapai 128,35 juta dolar As.
"Nilai ekspor HS26 tercatat senilai 128,35 juta dolar AS atau sebesar 93,41 persen dari total ekspor Papua. Nilai tersebut meningkat hingga 286,83 persen dibandingkan nilai ekspor bulan sebelumnya," ujar Kepala BPS Papua Simon Sapari di Jayapura, Sabtu.
Ia menyebut total nilai ekspor Papua pada periode tersebut yang senilai 137,42 juta dolar AS juga mengalami peningkatan hingga 247,04 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 39,60 juta dolar AS.
Sementara untuk golongan kayu dan barang dari kayu (HS44) yang jenis komoditas utamanya berupa kayu lapis, nilai ekspornya bertambah sebesar 4,35 juta dolar AS atau menjadi 8,70 juta dolar AS.
Untuk golongan nonmigas lainnya mengalami penurunan ekspor hingga 82,47 persen, dimana tiga komoditi dengan nilai ekspor terbesar adalah cat dan pernis (45,80 persen), rokok (12,22 persen), dan mie instan (2,60 persen), kata dia.
Simon menyebut pada Agustus 2017 tidak tercatat adanya ekspor golongan ikan dan hewan air Lainnya (HS03).
Pada periode tersebut ekspor terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare (Kabupaten Mimika) yaitu senilai 128,35 juta dolar As atau sebesar 93,41 persen dari total ekspor Papua.
Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Agustus 2017 adalah senilai 1.071,92 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 4,29 persen dibandingkan total ekspor Januari-Agustus 2016 yang senilai 1.027,85 juta dolar AS. (*)