Jayapura (Antara Papua) - Warga di Distrik Bonggo, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, mengharapkan pelayanan listrik selama 18 jam/hari, setelah daerah tersebut terlayani listrik PT PLN sejak 26 September 2017.
"Kami bersyukur selama 72 tahun Indonesia merdeka, sekarang warga saya bisa memperoleh penerangan. Tetapi listrik yang beroperasi sekarang 12 jam, kami berharap bisa sampai 18 jam supaya aktifitas kami bisa lebih optimal," ujar Kepala Distrik Bonggo, fredy Sawefkoy, di Jayapura, Rabu.
Ia mengungkapkan selama ini warga di Bonggo beraktifitas tanpa listrik, dan pelayanan perkantoran yang ada harus menggunakan genset swadaya dengan biaya pembelian BBM yang cukup besar.
"Rata-rata kami dan kantor perbankan yang ada di sini harus mengeluarkan biaya Rp1,8 juta/bulan untuk membeli BBM. Dengan adanya listrik kami cukup terbantu meski belum sepenuhnya," kata dia.
Mengenai waktu operasional PLTD bonggo yakni pukul 08.00-13.00 WIT dan 17.30-24.30 WIT, Fredy berharap seluruh warganya bisa menerima hal tersebut karena penentuannya dilakukan secara musyawarah dan telah disepekati bersama.
"untuk perkantoran, setelah jam 13.00 bisa menggunakan gensetnya masing-masing, minimal biaya untuk membeli BBM sudah jauh berkurang," ujarnya lagi.
Sementara Geberal Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat Yohanes Sukrislismono, menyampaikan keterbatasan sumber daya manusia dan masih banyak daerah yang belum berlistrik PLN, untuk sementara wilayah Bonggo baru bisa dilistriki 12 jam/hari.
Namun, ia berharap hal tersebut bisa membawa perubahan bagi masyarakat sekitar karena kini setidaknya sudah ada penerangan pada malam hari.
"Dengan telah beroperasinya listrik di Bonggo, kami berharap ini dapat meningkatkan taraf hidup warga di Bonggo," kata dia.
Sebagai informasi, pada 26 September 2017, PLN mulai melayani sambungan listrik di 12 kampung di Distrik Bonggo dan Bonggo Timur, menggunakan Pembangkit Listrik tenaga Disel (PLTD) dengan kapasitas mesin 4 x 130 kW, panjang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 41,7 kms, Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) murni dan "underbuild" 18,7 kms serta 17 Unit Gardu. (*)
Berita Terkait
Pemprov Papua harga bahan pokok terpantau stabil setelah lebaran 2024
Jumat, 19 April 2024 2:24
Dispora Jayapura bantu sarana dan prasarana ke wirausaha muda OAP
Kamis, 18 April 2024 22:21
Klasis Waibu Moi gelar seminar Jejak Pekabaran Injil Sentani
Kamis, 18 April 2024 21:00
Telkom terus tambah kapasitas bandwith Papua Pegunungan
Kamis, 18 April 2024 19:31
Kelompok tani hutan Rimba Jaya Biak Timur produksi minyak kayu putih
Kamis, 18 April 2024 18:34
Yonif 122/TS adakan kegiatan posyandu warga Kampung Kibay Keerom
Kamis, 18 April 2024 18:14
DPRD berharap pelaksanaan Pilkada Jayapura berjalan dengan baik
Kamis, 18 April 2024 17:39
KPU Biak rekrut anggota badan ad hoc PPD dan PPS pilkada serentak
Kamis, 18 April 2024 17:34