Wamena (Antara Papua) - Pemerhati lingkungan Papua Andre Liem mengatakan tumpukan sampah di pinggiran jalan menuju wisata Hotel Jerman di Kabupaten Jayawijaya, bisa mempengaruhi jumlah kunjungan turis, berdampak terhadap Pendapatan Asli Daerah serta merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat.
"Menurut kami, keadaan seperti ini akan sangat merugikan pemerintah dari sisi penerimaan pajak dari kunjungan turis mancanegara sehingga harus bisa diselesaikan," kata Andre ketika dihubungi dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya
Menurut dia, tumpukan sampah yang berhamburan di atas bukit di jalan masuk Distrik Pisugi itu akan membawa gambaran buruk bagi turis yang berkunjung ke Wamena.
"Tetapi juga karena letak pembuangan sampah tersebut ada di atas bukit sehingga bila turun hujan, nanti sampah akan terbawa air ke Kali Baliem dan sudah pasti dapat membuat air kali akan tercemar sehingga hal ini perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah agar menata ulang tempat pembuangan sampah tersebut," katanya.
Ia menyarankan pemerintah mencari lokasi baru yang lebih strategis untuk dijadikan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
"Lingkungan yang seperti itu (TPA sekarang) yang dekat dengan permukiman masyarakat sangat membahayakan warga sekitar, sebab mereka mudah terserang berbagai penyakit," katanya.
Andre yang juga anggota Forum Peduli Port Numbay Greend (FPPNG) mengajak masyarakat Jayawijaya membantu pemerintah menjaga lingkungan Jayawijaya agar tetap bersih dari sampah.
"Kami ingin pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait menanggapi persoalan sampah dengan baik, dan pengusaha yang mengelola resort di sana juga jangan hanya tinggal diam tetapi bagaimana bisa melihat masalah ini," katanya.
Sejak dua hari terakhir, kepala dinas dan pejabat bersangkutan belum bisa memberikan komentar terkait tumpukan sampah yang berdekatan dengan permukiman dan setiap hari diobrak-abrik babi. (*)
Berita Terkait
Pemprov Papua identifikasi potensi komoditas dorong ekspor
Rabu, 24 April 2024 15:04
SMKN 3 Jayapura teken MoU dengan dunia kerja dan industri
Rabu, 24 April 2024 13:48
OJK Papua sosialisasikan tindak pidana jasa keuangan ke penegak hukum
Rabu, 24 April 2024 13:46
Masyarakat adat Biak ikut merawat alam dengan tanam pohon damar
Rabu, 24 April 2024 12:47
10 organisasi perangkat daerah Pemkab Biak kelola dana Otsus Papua 2024
Rabu, 24 April 2024 12:24
Tokoh adat imbau masyarakat tak rusak CAP Cycloop Papua
Rabu, 24 April 2024 11:32
Dispar Kota Jayapura jadikan Kampung Nelayan Hamadi destinasi wisata
Rabu, 24 April 2024 2:39
Pemkot Jayapura apresiasi program gerakan transisi PAUD ke SD menyenangkan
Selasa, 23 April 2024 20:06