Jayapura (Antara Papua) - Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Batalyon Infantri (Yonif) PR 432/Kostrad menangkap empat warga yang diduga menjadi pengedar dan pengguna ganja yang ditangkap di sekitar kawasan Arso, Kabupaten Keerom,Papua.
Danki C Yonif 432 Lettu Infantri Mika kepada wartawan, Rabu mengatakan, penangkapan keempat warga sipil berawal saat ditemukannya OV (14) sedang mengisap rokok yang diduga ganja, Rabu (1/11) sekitar pukul 09.00 WIT.
Dari pengakua OV itulah, maka kemudian anggota kemudian mengetahui rokok ganja itu yang dibeli dari warga yang bermukim di perumahan perkebunan 5 PT Tandan Sawit Papua.
Barang bukti ganja yang disita Satgas Yonif 432/Kostrad saat penangkapan
empat pengedar dan pengguna di sekitar kawasan Arso, Kabupaten Keerom,
Papua, Rabu 1/11).
Saat mendatangi rumah yang dimaksud, ditangkap empat warga yaitu TM (20), KR (21) dan WB (24) yang diduga merupakan pengedar serta E (17) pengguna dan ditemukan delapan kantong kering ganja serta 19 bungkus siap edar dan dua pohon ganja yang siap panen, kata Lettu Inf Mika.
Menurut Letnan Satu Mika, setelah dimintai keterangan sementara ke 19 paket ganja siap edar itu dijual seharga Rp 50 ribu per paket.
Keempat warga sipil beserta barang bukti kemudian diserahkan ke Polres Keerom untuk diproses lebih lanjut, kata Danki C Yonif 432 Lettu Inf Mika. (*)
Berita Terkait
PLN jual 1000 paket bahan pokok pasar murah di Nabire
Jumat, 29 Maret 2024 11:48
Perum Bulog Biak jamin stok beras kebutuhan lebaran terjamin aman
Jumat, 29 Maret 2024 11:46
Pertamina lakukan pemantauan SPBU di Kabupaten Nabire
Jumat, 29 Maret 2024 11:45
ANTARA berbagi takjil gratis bagi masyarakat Papua yang berpuasa
Jumat, 29 Maret 2024 9:43
BPBD imbau warga Mimika antisipasi kebakaran saat musim panas
Kamis, 28 Maret 2024 23:38
Pemkab Biak Numfor fasilitasi pengelolaan keuangan Dana Desa 257 kampung
Kamis, 28 Maret 2024 18:54
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
DLHK Kota Jayapura sebut timbulan sampah 241 ton setiap hari
Kamis, 28 Maret 2024 18:15