Jayapura (Antaranews Papua) - Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua bupati di wilayahnya yakni Bupati Asmat dan Nduga untuk dimintai penjelasannya terkait kasus KLB wabah campak dan gizi buruk di daerah tersebut.
"Presiden Jokowi ingin mendengar langsung penjelasan dari kedua bupati terkait kasus kematian puluhan anak akibat gizi buruk dan wabah campak," katanya di Jayapura, Selasa.
Menurut Lukas, dirinya akan menemani Bupati Asmat dan Nduga untuk menghadap langsung Presiden Jokowi dan menjelaskan kondisi daerah yang terkena campak dan gizi buruk.
"Meninggalnya puluhan masyarakat terjadi bukan hanya di Asmat saja, namun daerah seperti Kabupaten Yahukimo, Nduga, Deiyai, Dogiyai, dan Pegunungan Bintang juga pernah terjadi hal yang sama," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya akan menjelaskan secara rinci kepada presiden mengenai kondisi masing-masing daerah, agar dapat dicarikan solusi sehingga ke depan tidak terjadi hal serupa.
"Secara garis besar kebijakan anggaran di Papua sudah benar, di mana 80 persen dana Otonomi Khusus di dalamnya ada 15 persen yang diperuntukan untuk kesehatan, selain itu ada juga KPA sebesar 20 persen dari provinsi, kemudian dari bidang keagamaan 10 persen," katanya lagi.
Dia menambahkan mungkin program kerja bupati berhasil, tapi bisa saja stafnya yang tidak pernah ada di lapangan sehingga terjadi hal seperti ini.
"Sehubungan dengan adanya evaluasi kerja, hal ini akan ditanyakan kepada bupati terkait karena yang bersangkutanlah, yang memiliki petugas kesehatan untuk bekerja di lapangan, apalagi jangkauan ke setiap wilayah harus melewati sungai," ujarnya lagi. (*)
Berita Terkait
Polda sebut situasi keamanan di Tanah Papua kondusif selepas putusan MK
Rabu, 24 April 2024 21:32
Lantamal X Jayapura awasi laut mencegah penyeludupan
Rabu, 24 April 2024 20:14
Prodi Agro Teknologi Musamus satu-satunya terakreditasi unggul di Papua
Rabu, 24 April 2024 17:22
Pemprov: 126 pokmaswas bantu awasi laut di Papua dari penggunaan peledak
Rabu, 24 April 2024 15:05
Pemprov Papua identifikasi potensi komoditas dorong ekspor
Rabu, 24 April 2024 15:04
SMKN 3 Jayapura teken MoU dengan dunia kerja dan industri
Rabu, 24 April 2024 13:48
OJK Papua sosialisasikan tindak pidana jasa keuangan ke penegak hukum
Rabu, 24 April 2024 13:46
Masyarakat adat Biak ikut merawat alam dengan tanam pohon damar
Rabu, 24 April 2024 12:47