Biak (Antaranews Papua) - Perum Bulog Regional Papua dan Papua Barat menargetkan penyerapan beras petani di wilayahnya sebanyak 45.000 ton sepanjang 2018.
"Serapan beras dari petani lokal untuk menambah kekuatan ketahanan pangan nasional, karena Perum Bulog Regional Papua dan Papua Barat masuk empat besar nasional dalam menunjang ketersediaan pangan beras," kata Kepala Perum Bulog Regional Papua dan Papua Barat Fauzi Muhammad, seusai peresmian kantor Bulog Subdivre Biak di Biak, Selasa.
Ia menyebut hasil serapan beras petani Papua berasal dari Kabupaten Merauke, Nabire, dan Manokwari Provinsi Papua Barat.
Untuk harga beli beras produksi lokal, Bulog menggunakan harga patokan pemerintah serta kualitas berasnya harus standar baik.
"Beras serapan dari petani lokal untuk mendukung cadangan ketahanan pangan nasional, program bantuan sosial pangan nontunai, kebutuhan beras ASN dan prajurit TNI/Polri," katanya didampingi Kepala Bulog Subdivre Biak Amirullah.
Pada 2018, menurut dia, Perum Bulog Regional Papua dan Papua Barat akan menjadi operator penyaluran bantuan sosial beras sejahtera gratis.
Pagu Rastra 2018 di Provinsi Papua dan Papua Barat sebanyak 97.995 ton atau sebanyak 8.166 ton per bulan untuk 544.419 keluarga penerima manfaat.
Disinggung pembangunan kantor Bulog Biak yang diresmikan bersama Sekda Biak Numfor Markus Mansnembra, menurut Fauzi, merupakan upaya nyata Perum Blulog untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Dengan fasilitas gedung Bulog Subdivre Biak yang bagus diharapkan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap warga yang membutuhkan pelayanan Bulog sebagai operator penyalur beras serta kebutuhan keseharian lain warga berupa gula pasir, tepung terigu dan minyak goreng," ujarnya.
Hadir pula dalam peresmian gedung Bulog Biak antara lain Kapolres Biak AKBP Rahmad Amsori dan Kajari Sigid J Pribadi. (*)