Timika (Antaranews Papua) - Kepala Kepolisian Resor Mimika, Papua, AKBP Indra Hermawan membantah informasi yang menyebutkan bahwa masyarakat Suku Kamoro menduduki kawasan Pelabuhan Cargo Dock Portsite Amamapare milik PT Freeport Indonesia.
Ditemui Antara di Timika, Rabu, AKBP Indra mengatakan sekelompok warga Kamoro memang terlihat berada di depan Pelabuhan Cargo Dock Portsite Amamapare, namun mereka tidak melakukan pengrusakan fasilitas milik perusahaan.
"Memang betul ada masyarakat di depan Cargo Dock, tapi mereka tidak merusak fasilitas perusahaan," ujar AKBP Indra.
Keberadaan sekelompok warga Suku Kamoro di kawasan Pelabuhaan Cargo Dock Portsite Amamapare PT Freeport itu sebagai buntut dari kasus penembakan yang menewaskan Mama Imakulata Emakeparo beberapa hari lalu.
Warga Kamoro menuntut perusahaan menghentikan sementara seluruh aktivitasnya di kawasan Pelabuhan Cargo Dock Portsite Amamapare lantaran mereka masih dalam suasana duka dan menunggu proses investigasi untuk mengungkap pelaku penembakan.
Hanya saja tuntutan dan permintaan mereka belum ditanggapi oleh pihak perusahaan.
Aktivitas di kawasan pelabuhan yang mencakup sejumlah fasilitas penting Freeport seperti pabrik pengeringan konsentrat, pengapalan konsentrat, pusat pembangkit listrik batu bara dan pusat bangkar muat logistik perusahaan itu tetap berlangsung normal.
Merasa kesal dengan tindakan perusahaan, sekelompok warga lalu memblokade jalan poros Portsite-Tembagapura dengan material batu dan pohon di tengah jalan.
Pihak perusahaan mengerahkan dua unit helikopter untuk mengangkut karyawan yang hendak pergi bekerja di Portsite maupun untuk menjemput karyawan yang telah selesai bekerja.
Menyikapi kondisi itu, pada Rabu siang Kapolres Mimika AKBP Indra Hermawan menggelar pertemuan dengan para petinggi Freeport dan sejumlah tokoh masyarakat Kamoro guna mencari solusi atas masalah yang terjadi.
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Kapolres Mimika itu dihadiri salah satu Vice President PT Freeport Arnold Benediktus Kayame.
AKBP Indra mengatakan sesuai hasil pertemuan itu, para tokoh masyarakat Kamoro akan mengajak warganya untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan semua pihak.
"Kami meminta bantuan para tokoh masyarakat untuk mengajak warganya agar bersama-sama menjaga situasi kamtibmas, jangan melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum yang dapat merugikan semua pihak," jelas AKBP Indra.
Terkait kasus penembakan yang menewaskan Mama Imakulata Emakeparo pada Sabtu (3/2), Kapolres Mimika mengatakan kasus tersebut masih dalam penyelidikan oleh tim gabungan Polda Papua.
"Intinya masyarakat menghendaki proses hukum dilakukan dengan benar, pelakunya ditindak. Itu semua sedang berjalan," jelas Indra.
Sejauh ini, katanya, penyidik baru memeriksa sejumlah anggota Polri yang saat kejadian bertugas di kawasan Pelabuhan Cargo Dock Portsite Amamapare PT Freeport.
Saksi dari masyarakat belum bisa diambil keterangan lantaran mereka masih dalam suasana duka.
"Kami terus berkoordinasi dengan para tokoh masyarakat untuk memastikan kapan kita akan jadwalkan pemeriksaan warga mereka yang saat kejadian ada di lokasi itu," jelas Kapolres Mimika. (*)
Berita Terkait
Polda beri rasa aman masyarakat Papua di hari besar keagamaan
Kamis, 28 Maret 2024 10:57
Polres Puncak lepas dua warga sipil terduga KKB karena tidak cukup bukti
Rabu, 27 Maret 2024 16:46
Kapolda Papua serahkan bantuan Masjid Nurul Huda Arso
Selasa, 26 Maret 2024 22:08
Polda Papua tangkap pemilik pil koplo di kawasan Hamadi Jayapura
Selasa, 26 Maret 2024 22:02
Tim gabungan di Jayapura tangkap dan amankan 1.000 pil koplo
Selasa, 26 Maret 2024 3:33
Kapolda Papua turunkan tim evaluasi keberadaan Pos Polisi 99 di Ndeotadi
Sabtu, 23 Maret 2024 14:23
Kapolda Irjen Fakhiri: Satu regu Brimob amankan Pos Pol 99 Ndeotadi Paniai
Sabtu, 23 Maret 2024 1:02
Kapolda apresiasi pelaksanaan Pemilu Tanah Papua aman
Jumat, 22 Maret 2024 19:34