Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua mengklaim stok BBM di seluruh wilayah kerjanya aman, meski ada beberapa titik yang pendistribusiannya terganggu karena kendala cuaca.
"Pengiriman via laut, terutama di daerah selatan seperti ke Asmat, Mappi, sempat ada kendala karena cuaca buruk sehingga kapal ditahan oleh Sahbandar satu sampai tiga hari," ujar Manager Fuel Retail Marketing Pertamina MOR VIII Fanda Chrismianto, di Jayapura, Kamis.
"Hanya pada umumnya, stok di lembaga penyalur tahan sampai satu minggu, jadi (pendistribusian BBM) tertahan tiga hari pun stok di sana masih aman," sambungnya.
Sedangkan untuk wilayah yang pendistribusiannya menggunakan pesawat terbang, khususnya "air tractor", ia menyebut penyalurannya lebih aman.
"Kalau pengiriman yang menggunakan pesawat relatif aman. Seperti yang dikirim menggunakan `air tractor" itu ke Yalimo, Tolikara dan Membramo Tengah, katakanlah kalau satu wilayah itu cuacanya buruk maka stoknya kita alihkan ke wilayah lain, besok baru kita kirim ulang. Ketahanan di wilayah tersebut mencapai tiga hari," kata dia.
Fanda menjelaskan bahwa pihaknya sejak awal sudah memperhitungkan ketahanan stok di suatu daerah berdasarkan banyak hal, termasuk risiko hambatan dalam proses pengiriman.
Karenanya setiap wilayah memiliki ketahanan stok yang berbeda-beda, tergantung dari infrastruktur dan juga kemungkinan dari hambatan pada proses pendistribusiannya.
"Kalau pengaruh cuaca terhadap pengiriman menggunakan pesawat tidak terlalu lama seperti yang di laut. Penundaan biasanya hanya hitungan jam, tapi kalau laut bisa satu-dua hari," katanya. (*)