Jayapura (Antaranews Papua) - Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVII/Cenderawasih Brigjen TNI I. Nyoman Cantiasa menerima kedatangan tiga batalyon TNI AD yang akan bertugas mengamankan wilayah perbatasan Republik Indonesia (RI)-Papua New Guinea (PNG), di Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (23/2).
Ketiga batalyon itu yakni Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 501/Bajra Yudha, Yonif Raider Khusus 644/Walet Sakti, dan Yonif 121/Macan Kumbang.
Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha merupakan Yonif Lintas Udara (Linud) yang tergabung dalam Brigade Infanteri (Brigif) Linud 18/Trisula Kostrad. Yonif Linud 501/BJ bermarkas di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 60, Madiun, Provinsi Jawa Timur.
Sementara Yonif Raider Khusus 644/Walet Sakti yang sebelumnya bernama Yonif 644/Walet Sakti merupakan kesatuan yang berada di bawah Brigif 19/Khatulistiwa, Kodam XII/Tanjungpura. Yonif ini berkedudukan di Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Sedangkan Yonif 121/Macan Kumbang merupakan salah satu Yonif di bawah komando Brigif 7/Rimba Raya, Kodam I/Bukit Barisan. Yonif 121 bermarkas di Galang, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen Cantiasa saat membacakan sambutan tertulis Pangdam XVII/Cenderawasih mengatakan wilayah perbatasan RI-PNG memiliki peran yang strategis sebagai serambi depan wilayah ujung timur negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang membentang sepanjang kurang lebih 820 kilometer.
Seiring dengan program nawacita dari Presiden, untuk membangun Indonesia dari pinggiran, maka peran pasukan pengamanan perbatasan sangat penting.
"Kalian harus tetap waspada, lakukan patroli-patroli keamanan maupun patroli pemeriksaan patok batas dan buat tanda-tanda dari pos ke patok batas di sektor tanggungjawabnya, ciptakan stabilitas keamanan di sepanjang perbatasan, mencegah pelintas batas ilegal, penebangan kayu ilegal, penyelundupan dan mencegah keluar masuknya miras dan narkoba serta kelompok kriminal separatis bersenjata," ujarnya.
Diingatkan pula bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini telah terjadi peningkatan gangguan keamanan terhadap masyarakat sipil maupun aparat TNI -Polri yang dilakukan kelompok kriminal separatis bersenjata.
"Saya ingatkan kembali kepada seluruh personil satgas untuk selalu waspada dan siap siaga dalam setiap aktivitas kalian. Jangan pernah lengah dan lalai meskipun kalian sudah mengenal medan dan situasi. Pertajam naluri tempur dan naluri intelijen, sehingga mampu mendeteksi sesuatu yang ganjil dan tidak wajar di lingkungan sekitar kalian," ujarnya.
Kasdam juga berpesan agar prajurit membantu kesulitan masyarakat di perbatasan, melalui koordinasi dengan aparat kowil setempat.
Kehadiran prajurit harus memberi kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara serta taatilah hukum dan ham, agar terhindar dari segala bentuk pelanggaran.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah tentang penyebaran penyakit yang hingga kini masih menjadi ancaman yang serius, yaitu penyakit malaria.
"Kalian harus mampu menghindarinya dengan cara melakukan hidup sehat, makan yang teratur, olahraga secara rutin dan pengaturan istirahat yang baik," katanya.
Di daerah ini, kiata Kasdam, juga terdapat beberapa satuan lain, baik dari TNI maupun Polri.
"Saya mengharapkan kepada prajurit, agar menjalin hubungan yang baik dengan satuan lain, hindari kesalahpahaman dan jangan mudah terprovokasi serta melakukan tindakan-tindakan diluar prosedur," ujarnya.
Kasdam menyampaikan lima penekanan dan harapan untuk dipahami, yakni Pertama, senantiasa memantapkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta pegang teguh sapta marga, sumpah prajurit dan 8 wajib TNI sebagai pedoman dalam setiap pelaksanaan tugas.
Kedua, segeralah menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungan dimana kalian berada, dengan mempedomani pepatah "Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung", sehingga kehadiran kalian diterima dengan baik oleh masyarakat.
Ketiga, jaga disiplin tempur, disiplin gerakan dan gunakan seragam Angkatan Darat serta prosedur tetap dalam setiap kegiatan serta dilarang keras mengkonsumsi minuman keras dan narkoba yang akan merugikan diri sendiri, keluarga dan satuan.
Keempat, laksanakan prosedur tetap tentang pengamanan di tiap pos/wilayah untuk menghindari kerugian personel, materiil, kegiatan dan berita yang tidak diharapkan.
Kelima, adakan pendekatan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk memudahkan dalam pelaksanaan tugas. (*/adv)
Kasdam Cenderawasih terima tiga batalyon pengamanan perbatasan RI-PNG
Kalian harus tetap waspada, lakukan patroli-patroli keamanan maupun patroli pemeriksaan patok batas dan buat tanda-tanda dari pos ke patok batas di sektor tanggungjawabnya, ciptakan stabilitas keamanan di sepanjang perbatasan, mencegah pelintas .....