Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengkoordinasikan pembentukan pusat eliminasi malaria.
John Hutahayan, pengelola program malaria Dinkes Papua di Jayapura, Kamis mengatakan pusat koordinasi itu akan dibentuk di lima kabupaten yang malarianya masih tinggi.
Hingga kini ada lima kabupaten yang angka "annual parasite incidence" (API) mencapai 67 persen, yakni Kabupaten Keerom, Jayapura, Timika, Sarmi, dan Boven Digoel.
API adalah jumlah penderita malaria per seribu penduduk.
Berdirinya pusat koordinasi penanggulangan malaria ini sebagai bentuk dari perhatian Pemerintah Provinsi Papua.
"Pembentukan pusat koordinasi penanggulangan malaria ini sudah dikoordinasikan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Yonif 122/TS adakan kegiatan posyandu warga Kampung Kibay Keerom
Kamis, 18 April 2024 18:14
Layanan kesehatan di Biak beroperasi normal selama libur Lebaran
Sabtu, 13 April 2024 16:45
Dinkes Papua imbau warga jaga kesehatan momen Lebaran
Kamis, 11 April 2024 20:18
DP3AKB Biak gencarkan edukasi kesehatan reproduksi remaja di kampung
Kamis, 11 April 2024 17:04
RSUD Abepura tetap buka pelayanan kedaruratan selama libur Lebaran
Selasa, 9 April 2024 18:52
Dinkes Jayapura pastikan pelayanan kesehatan buka di hari libur Lebaran
Selasa, 9 April 2024 18:44
Polres Jayapura periksa kesehatan Satgas Operasi Ketupat Cartenz 2024
Minggu, 7 April 2024 19:39
Pemkab Mimika apresiasi layanan kesehatan gratis PT Freeport
Sabtu, 6 April 2024 21:57