Jayapura (Antaranews Papua) - Sebanyak 30-an bakal calon legislatif (Caleg) mendaftar di Partai Solidaristas Indonesia (PSI) Provinsi Papua untuk mengikuti pemilu 2019 di tingkat provinsi.
Ketua DPW Partai PSI Karmin Lasuliha didampingi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Syaifudin M Songyanan di Kota Jayapura, Sabtu, mengatakan dari 30 bacaleg tersebut, sudah ada yang mengembalikan formulir pendaftaran sementara lainnya belum.
"Yang sudah mengembalikan formulir itu ada beberapa nama diantaranya ibu Nurhaidah yang telah mengembalikan formulir pendaftaran pada Kamis (15/3) sore di sekretariat DPW PSI Papua," katanya.
Mengenai proses pendaftaran, alumnus STIKOM Muhammadiyah Jayapura itu menyampaikan bahwa DPW PSI Papua menggunakan dua cara pendaftaran, yakni pertama dengan cara online lewat internet dan kedua dengan cara offline atau mendaftar langsung ke Bappilu PSI Papua di Kota Jayapura.
"Nama-nama lain yang sudah mendaftar adalah Ebtus Herri Ardian Rihi, Yesaya Saneraro Wamaer, Herepa Hesegem, saya sendiri Karmin, dan ibu Nurhaidah. Sementara ada beberapa nama cukup terkenal di Papua adalah dokter Jhon Manansang, Goerge Weyasu dan Jhon Songgonau," katanya.
Sementara pendaftaran caleg di tingkat kabupaten/kota, Karmin menyampaikan bahwa baru Kabupaten Merauke yang merampungkan proses pendaftaran para bacaleg yang tenggat waktunya hingga 31 Maret 2018.
"Kota Jayapura belum selesai pendaftarannya karena banyak yang daftar, begitu juga kabupaten lainnya masih dalam proses," kata Karmin.
Mengenai proses uji kepatutan dan kelayakan bacaleg PSI, Syaifudin menyampaikan bahwa pihaknya menyertakan tim juri independen agar hasil penjaringan yang didapatkan bisa berkualitas dan sesuai dengan visi misi yang diusung oleh partai tersebut.
"Kami libatkan para profesional dan akademisi untuk lakukan uji kepatutan dan kelayakan bacaleg, diantaranya Pak Abdul Munib, Marinus Yaung, Ibu Pugu dan satu dari partai. Ujinya nanti pada minggu kedua April 2018 di Jayapura," kata Syaifudin.
Sementara itu, Nurhaidah salah satu bacaleg yang mendaftar di PSI Papua mmengaku tertarik bergabung dengan partai baru tersebut karena merasa mempunyai kesamaan visi dan misi.
"Pertama itu, PSI saya lihat adalah sosok pemimpinnya seorang perempuan yang intelek, cekatan, dan ceria, ini menunjukkan saya semasa muda dulu," katanya.
Nurhaidah yang juga Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Provinsi Papua itu mengatakan bahwa PSI mempunyai visi dan misi yang kekinian, sehingga membuatnya tertarik untuk bergabung menjadi salah satu caleg pada pemilu 2019.
"Saya tidak muluk-muluk di PSI, tapi bagaimana bisa memperjuangkan hak masyarakat terutama para pekerja mendapatkan kesejahteraan dari gaji yang layak," katanya.
Nurhaidah yang sudah punya banyak pengalaman berorganisasi itu meyakini bahwa PSI bisa membawa perubahan bagi masyarakat Papua dan Indonesia pada umumnya jika bisa meraih suara terbanyak pada Pemilu nanti. (*)
Berita Terkait
Nakes jaga 3.976 KPPS pada 568 TPS Kabupaten Jayapura sukseskan Pemilu
Sabtu, 10 Februari 2024 13:16
DPC PDIP Asmat syukuran kemenangan Pemilu Legislatif dan Presiden 2019
Selasa, 18 Februari 2020 4:19
Inkompetensi hukum kepemiluan jadi celah partai suap komisioner KPU
Senin, 13 Januari 2020 7:52
PPS pemilu 2019 mengutus perwakilan ke DPRD tuntut pembayaran honor
Jumat, 11 Oktober 2019 17:26
Demokrat Papua akui elektabilitas menurun pada Pemilu 2019
Selasa, 10 September 2019 19:03
Pemkab Biak Numfor segera ajukan penerbitan SK 25 anggota DPRD terpilih
Jumat, 16 Agustus 2019 19:46
KPU Papua tetapkan caleg terpilih DPRP
Rabu, 14 Agustus 2019 21:27
Sidang Pileg -- Hari ini MK putus 55 perkara sengketa hasil pemilu legislatif
Jumat, 9 Agustus 2019 9:27