Jayapura (Antaranews Papua) - Pasien yang mendapatkan perawatan lanjutan di ruang perawatan penyakit dalam wanita RSUD Jayapura mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih di kamar mandi.
Mangdalena, salah satu pasien yang rawat inap di ruang perawatan penyakit dalam wanita ketika ditemui di ruang perawatan itu, Senin, menceritakan bahwa ia masuk di ruang perawatan penyakit dalam wanita pada Rabu (4/4).
Saat masuk kamar mandi air terlihat mengalir di kamar mandi tapi tidak menentu, kadang mengalir kadang tidak sehingga bak kamar mandi tidak penuh, sementara banyak pasien dan keluarga pasien membutuhkan air di kamar mandi itu.
Pada Sabtu (7/4) air tidak mengalir dari pagi hingga malam hari, sehingga tidak ada air di bak kamar mandi.
"Tidak ada air di bak kamar mandi, biasanya mengalir tetapi tidak menentu. Kami setengah mati jalan cari kamar mandi yang ada air," katanya.
Mangadalena mengatakan, suaminya harus mencari kamar mandi yang ada air.
Bukan hanya pasien, keluarga yang nenemani pasien juga mencari kamar mandi yang ada airnya ketika hendak buang hajat dan air kecil.
Jika tidak mencari kamar mandi maka terpaksa harus membeli air dalam kemasan botol lalu dibawa ke kamar mandi yang ada ruangan perawatan penyakit dalam itu untuk digunakan.
Mery Yoku, salah satu keluarga pasien yang juga dirawat di ruang perawatan penyakit dalam wanita menyatakan hal senada.
"Kamis (29/3) minggu lalu, mama saya dirujuk untuk dirawat di ruang perawatan penyakit dalam wanita. Kadang air jalan, kadang tidak jalan," kata Mery.
Semenjak mamanya masuk di ruang perawatan wanita penyakit dalam, dia dan adiknya berupaya mencari air.
"Kami berdua jalan bawa ember dengan galon cari air untuk timba bawa ke kamar mandi di ruang perawatan penyakit dalam," katanya.
Ia menambahkan, ia dan adiknya mengambil air di ruang ekonomi karena di situ ada bak air dan airnya terus mengalir.
"Karena di situ air mengalir jadi kami pergi ambil air di situ untuk mama, karena sama sekali tidak ada air di kamar mandi yang ada di ruang perawatan penyakit dalam," tambah Mery. (*)
Berita Terkait
BPBD imbau warga Mimika antisipasi kebakaran saat musim panas
Kamis, 28 Maret 2024 23:38
Pemkab Biak Numfor fasilitasi pengelolaan keuangan Dana Desa 257 kampung
Kamis, 28 Maret 2024 18:54
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
DLHK Kota Jayapura sebut timbulan sampah 241 ton setiap hari
Kamis, 28 Maret 2024 18:15
Pengobatan gratis OAP demi kualitas manusia lebih baik
Kamis, 28 Maret 2024 18:11
BRI Peduli bagikan paket Ramadhan ke santri dan sahabat pers di Biak
Kamis, 28 Maret 2024 17:30
Pemkot Jayapura komitmen memastikan kesehatan masyarakat
Kamis, 28 Maret 2024 16:46
Bank Indonesia gencar kendalikan inflasi di Papua Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 16:46