Wamena (Antaranews Papua) - Kapolres Mamberamo Tengah, Provinsi Papua, AKBP Deni memastikan aktivitas masyarakat di pusat ibu kota kabupaten sudah kembali normal seperti biasa, setelah sempat terhenti akibat kericuhan yang berujung pembakaran Kantor KPU dan Kantor Panwas setempat.
"Situasi sudah aman dan terkendali sebab massa sudah memahami dan menuruti imbauan kamtibmas yang disampaikan," kata kapolres ketika dihubungi dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis.
Walau aktivitas perekonomian seperti pasar sudah kembali normal seperti biasa, namun kepolisian tetap menempatkan beberapa personel di sejumlah objek vital seperti Kantor DPRD, Bank Papua dan beberapa kantor lainnya.
"Pada insiden pembakaran Kantor KPU dan Panwas itu tidak ada korban nyawa, baik dari massa atau keamanan. Hanya korban kerugian material saja," katanya.
Ia mengatakan personel kepolisian dan TNI di sana terus memberikan imbauan agar masyarakat tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum, dan masyarakat telah menaati imbauan tersebut.
Kapolres mengatakan kronologi pembakaran dua kantor itu bermula saat warga yang telah melakukan demonstasi selama empat hari terbakar amarah. Namun konflik antar simpatisan calon kepala daerah itu sudah redah.
"Kami belum tetapkan tersangka pada kasus pembakaran ini, namun kita sudah lakukan olah TKP serta pemeriksaan saksi-saksi," katanya.
Sebelumnya, untuk mengantisipasi konflik lanjutan dari pembakaran kantor tersebut, Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba, pada Rabu,(18/4) mengirim 17 orang personel gabungan Brimob dan Polres ke Mamberamo Tengah. (*)
"Situasi sudah aman dan terkendali sebab massa sudah memahami dan menuruti imbauan kamtibmas yang disampaikan," kata kapolres ketika dihubungi dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis.
Walau aktivitas perekonomian seperti pasar sudah kembali normal seperti biasa, namun kepolisian tetap menempatkan beberapa personel di sejumlah objek vital seperti Kantor DPRD, Bank Papua dan beberapa kantor lainnya.
"Pada insiden pembakaran Kantor KPU dan Panwas itu tidak ada korban nyawa, baik dari massa atau keamanan. Hanya korban kerugian material saja," katanya.
Ia mengatakan personel kepolisian dan TNI di sana terus memberikan imbauan agar masyarakat tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum, dan masyarakat telah menaati imbauan tersebut.
Kapolres mengatakan kronologi pembakaran dua kantor itu bermula saat warga yang telah melakukan demonstasi selama empat hari terbakar amarah. Namun konflik antar simpatisan calon kepala daerah itu sudah redah.
"Kami belum tetapkan tersangka pada kasus pembakaran ini, namun kita sudah lakukan olah TKP serta pemeriksaan saksi-saksi," katanya.
Sebelumnya, untuk mengantisipasi konflik lanjutan dari pembakaran kantor tersebut, Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba, pada Rabu,(18/4) mengirim 17 orang personel gabungan Brimob dan Polres ke Mamberamo Tengah. (*)