Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Telkom (Persero) Wilayah Telekomunikasi (Witel) Papua mengonfirmasi bahwa Kapal Nusantara Ekplorer segera menuju perairan Sarmi-Biak untuk memperbaiki jaringan kabel optik bawah laut yang rusak sejak 6 April 2018.
"Saat ini kapal di Sorong, Provinsi Papua Barat, sedang mengangkut material, logistik dan BBM," ujar General Manager Telkom Witel Papua, Lonely Baringin Mangaranap, di Jayapura, Sabtu.
Ia menyebut pada 22 April 2018, Kapal Nusantara Ekplorer diagendakan berangkat dari Sorong menuju titik kerusakan kabel optik dan langsung melakukan proses perbaikan.
Menurut dia, estimasi waktu perbaikan adalah satu minggu, namun pekerjaannya bisa lebih cepat bila ternyata kabel optik tidak putus sehingga proses pengangkatan bisa mudah dilakukan.
Dengan posisi kerusakan ada di 4.000 meter di bawah permukaan laut, maka bila kabel optik putus, proses pencarian kabel akan lebih sulit dilakukan karena kuatnya arus bawah laut membuat posisi kabel berpindah-pindah.
"Diperkirakan 25 April 2018 Kapal Nusantara Eksplorer tiba di kordinat titik putus dan langsung melakukan perbaikan. Semoga pada 5 Mei 2018 kabel optik sudah bisa beroperasi kembali," kata Lonely.
Sebagai informasi, pada 6 April 2018, Jaringan kabel Optik bawah laut Telkom rusak dan menyebabkan layanan daring di Jayapura berhenti total.
Dengan menggunakan jaringan cadangan, yaitu radio IP dan satelit, layanan daring kembali tersedia namun dengan kuota yang terbatas. (*)
Berita Terkait
PLN jual 1000 paket bahan pokok pasar murah di Nabire
Jumat, 29 Maret 2024 11:48
Perum Bulog Biak jamin stok beras kebutuhan lebaran terjamin aman
Jumat, 29 Maret 2024 11:46
Pertamina lakukan pemantauan SPBU di Kabupaten Nabire
Jumat, 29 Maret 2024 11:45
ANTARA berbagi takjil gratis bagi masyarakat Papua yang berpuasa
Jumat, 29 Maret 2024 9:43
BPBD imbau warga Mimika antisipasi kebakaran saat musim panas
Kamis, 28 Maret 2024 23:38
Pemkab Biak Numfor fasilitasi pengelolaan keuangan Dana Desa 257 kampung
Kamis, 28 Maret 2024 18:54
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
DLHK Kota Jayapura sebut timbulan sampah 241 ton setiap hari
Kamis, 28 Maret 2024 18:15