Timika (Antaranews Papua) - Sebanyak 24 siswa kelas III SMP Negeri Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua belum bisa mengikuti Ujian Nasional lantaran gedung sekolah mereka dibakar oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB beberapa waktu lalu.
Ketua Panitia Ujian tingkat SMP-SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika Manto Ginting di Timika, Senin mengatakan sejak terjadi konflik di Banti Tembagapura pada Oktober 2017, sebagian siswa sekolah itu mengungsi ke Timika, sebagian yang lain masih bertahan di Banti Tembagapura.
"Siswa kelas III SMP Negeri Banti yang pindah ke Timika ada 24 orang. Sebanyak 22 orang ditampung oleh SMP Taruna Papua dan mengikuti UN di sekolah itu. Sementara dua siswa lainnya tinggal bersama keluarga mereka di Kampung Wangirja-SP9, Distrik Iwaka. Mereka tidak bisa keluar dari sana sehingga soal ujian diantar oleh guru-guru untuk dikerjakan di rumah keluarga mereka," ujar Manto.
Adapun 24 siswa kelas III SMP Negeri Banti yang masih bertahan di kampung halaman mereka rencananya akan diikutkan dalam ujian susulan yang rencananya digelar Mei.
"Kami akan ke Tembagapura bersama guru-guru untuk mencari keberadaan anak-anak itu. Jika nanti tidak bisa menggelar ujian susulan di Banti, maka kami akan melakukannya di Tembagapura. Berapapun jumlah anak yang ditemukan di Banti nanti, itulah yang akan mengikuti ujian susulan," jelas Manto.
Konflik di Kampung Banti pada Oktober 2017 bermula saat sejumlah anggota KKSB menduduki wilayah itu setelah melakukan serangkaian aksi teror penembakan terhadap fasilitas PT Freeport Indonesia dan aparat keamanan.
Selanjutnya pada 26 Oktober 2017, semua guru SD-SMP Negeri Banti bersama petugas kesehatan Rumah Sakit Waa-Banti dievakuasi ke Timika karena kondisi keamanan dan keselamatan mereka terancam dengan keberadaan KKSB.
Berselang dua pekan setelah itu, ratusan warga non-Papua yang berprofesi sebagai pedagang juga dievakuasi oleh pasukan TNI-Polri ke Timika, disusul dengan evakuasi warga asli Papua dari beberapa kampung sekitar Tembagapura seperti Banti, Kimbeli, Utikini Lama dan Longsoran.
Setelah sebagian besar penduduk meninggalkan wilayah itu, anggota KKSB kembali menduduki Kampung Banti, Kimbeli, Opitawak.
Pada 26 Maret lalu, anggota KKSB membakar gedung SD-SMP Negeri Banti dan Rumah Sakit Waa-Banti.
Tidak itu saja, kelompok bersenjata itu juga dilaporkan membakar rumah-rumah penduduk dan merampas ternak milik masyarakat setempat. (*)
Berita Terkait
Akademisi Mimika: Silaturahim mewujudkan kerukunan antarumat beragama
Kamis, 11 April 2024 20:16
Hapak Amungme Kamoro apresiasi program bus gratis Pemkab Mimika
Kamis, 11 April 2024 0:18
YPMAK: Mahasiswa Mimika studi di Jakarta selalu dipantau mitra
Kamis, 11 April 2024 0:16
Khatib pesan umat Islam Mimika wajib amalkan shalat dan zakat
Rabu, 10 April 2024 16:12
Umat Muslim Timika ziarah ke TPU usai Shalat Id 1445 Hijriah
Rabu, 10 April 2024 11:05
PHBI Mimika: 50 anak Papua gotong royong bersihkan tempat shalat id
Rabu, 10 April 2024 9:45
PHBI Mimika: 1.000 umat Muslim Shalat Id 1445 Hijriah
Rabu, 10 April 2024 8:08
500 personel disiagakan saat pelaksanaan Salat Id Mimika
Rabu, 10 April 2024 1:16