Jayapura (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua meminta Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) membantu mendeteksi potensi terjadinya kejadian luar biasa (KLB) penyakit dan kematian terkait persoalan medis di berbagai kabupaten/kota.
"Saya minta UP2KP tolong bantu Dinkes sama-sama turun dan deteksi adanya kemungkinan KLB lebih dini," kata Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai di Jayapura, Rabu.
Menurut Aloysius, ada sembilan kabupaten yang masih memiliki rapor merah dalam kinerja pelayanan kesehatan selama 2017 yaitu Kabupaten Waropen, Mamberamo Raya, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya, Yahukimo, Tolikara, Puncak, dan Kabupaten Nduga.
Setiap bidang pada Dinas Kesehatan Papua dengan program masing-masing dibantu UP2KP harus turun ke daerah untuk mencari tahu akar persoalan dan mendeteksi potensi KLB yang bakal terjadi.
"Ada kabupaten yang cakupan pelayanan tahun 2016 nilainya kuning malah? turun jadi merah di tahun 2017. Ini kita perlu tahu kenapa. Kini kasus HIV di Papua sudah tembus 35 ribu kasus. Kenapa banyak sekali orang tidak minum obat ARV," katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah bantu mendistribusikan obat ARV itu di klinik-klinik, apa mereka malu? Itu harus dicari tahu kenapa.
UP2KP juga harus turun lapangan untuk mencari tahu mengapa di sembilan kabupaten kinerja pelayanan kesehatan masih belum baik.
Sementara itu, Agustinus Raprap mengatakan pihaknya siap membantu permintaan Dinas Kesehatan tersebut.
Sebagai lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) untuk mengawal kesehatan di Papua, kerja sama kemitraan dengan Dinas Kesehatan Papua maupun kabupaten/kota sudah terjalin selama lima tahun terakhir.
"Kami siap turun membantu Dinkes Papua untuk mendeteksi potensi KLB. Ini memang sangat penting karena belajar dari kasus KLB di Asmat dan juga beberapa kejadian kematian secara mendadak di Nduga atau di Lanny Jaya, sudah seharusnya Dinkes Papua maupun kabupaten mendeteksi potensi itu agar mencegah terjadinya KLB," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
Pemkot Jayapura komitmen memastikan kesehatan masyarakat
Kamis, 28 Maret 2024 16:46
PTFI beri layanan kesehatan mata gratis masyarakat Mimika
Rabu, 27 Maret 2024 15:22
BPJS Kesehatan Biak berikan kemudahan layanan JKN selama libur Lebaran
Senin, 25 Maret 2024 19:19
BPJS Mimika sebut APBD tanggung biaya kesehatan 30 ribu warga
Minggu, 24 Maret 2024 20:33
Dinkes sebut prioritas utama Dana Otsus Papua Kesehatan bantu pasien OAP
Minggu, 24 Maret 2024 18:22
BPJS Kesehatan Jayapura sediakan posko selama libur mudik Lebaran
Sabtu, 23 Maret 2024 19:31
Pemprov Papua Tengah alokasi Rp65 miliar untuk kesehatan
Sabtu, 23 Maret 2024 17:25