Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Jayapura, Jumat, mengatakan sejak Kamis (17/5) Djafar Umar Thalib kembali berada di wilayah Papua, setelah bepergian ke daerah lain.
"Djafar tiba di Sentani dan langsung menuju Arso namun diharapkan keberadaannya tidak perlu meresahkan masyarakat di Papua," ujarnya.
"Djafar Umar Thalib memang pernah terlibat dalam kasus Ambon era 2000-an namun fahamnya berbeda dengan JAD dan JAT," kata Boy Rafli, dalam sambutannya pada rapat koordinasi Forkopimda plus, yang juga dihadiri tokoh masyarakat.
Ia mengatakan masyarakat di Papua hendaknya tidak perlu khawatir karena jaringannya Djafar Umar Thalib berbeda dengan JAD dan JAT, sehingga percayakan saja kepada aparat Polri dibantu TNI.
Apalagi di Papua terkenal dengan toleransi beragama yang tinggi sehingga diharapkan tidak mudah terpengaruh isu.
"Ke depan Polri bersama TNI akan mendorong Pemprov Papua agar mengoptimalkan peran RT/RW sehingga kehadiran warga baru di lingkungannya lebih terdata," ujar Boy Rafli.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Supit pada kesempatan itu meminta tokoh masyarakat senantiasa menghimbau warga agar tidak takut bila mengetahui ada yang mencurigakan di sekitar lingkungannya.
"Jangan takut karena TNI dan Polri akan berada di depan dalam mengamankan masyarakat," kata Mayjen Supit.
Ia pun meminta agar toleransi beragama yang tinggi di Papua terus terjaga dan menjadi contoh bagi daerah lainnya.
Rakor Forkopimda Papua plus yang dihadiri Penjabat Gubernur Papua Soedarmo ditandai dengan buka puasa bersama diakhiri tanya jawab. (*)