Jakarta (Antaranews Papua) - Pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besar di Jakarta, kembali memberangkatkan calon perawat magang asal Indonesia untuk belajar di negara itu selama enam bulan.
Pada pelepasan 329 calon perawat magang di Aula Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Senin, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii mengatakan bahwa para calon perawat tersebut menjadi peserta angkatan ke-11 yang diberangkatkan melalui kerja sama Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA).
Selama di Jepang, 329 peserta yang terdiri atas 31 calon perawat medis dan 298 calon perawat warga lansia atau "caregiver" akan mendapatkan pembelajaran bahasa Jepang selama enam bulan sebelum mulai magang.
Selanjutnya, para peserta magang asal Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ujian nasional keperawatan Jepang sehingga dapat bekerja di sana secara profesional.
"Pemerintah Jepang dan Indonesia terus bekerja untuk perbaikan program ini sehingga Anda sekalian bisa lulus dan bekerja di Jepang dengan sukses," kata Ishii.
Agus Pratiwi, salah satu calon perawat magang asal Cilacap, Jawa Tengah, mengatakan motivasi terbesar untuk mengikuti program magang di Jepang tersebut adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
"Paling sulit bahasa Jepang karena saya benar-benar baru pertama kali belajar, apalagi mereka ada tulisan kanji," kata dia.
Namun, Agus mengaku siap bekerja magang di Jepang hingga selesai dan mengikuti ujian nasional untuk bisa bekerja secara resmi menjadi perawat di Jepang.
"Calon perawat mendapatkan tiga kali kesempatan ujian, tapi semoga di ujian pertama sudah bisa lulus," kata dia.
Sementara itu, caregiver hanya mendapatkan satu kali kesempatan mengikuti ujian nasional, jika gagal mereka harus pulang ke Indonesia.
Pemberangkatan calon perawat dan caregiver untuk magang di Jepang terlaksana melalui IJEPA sejak 2008.
Hingga kini, lebih dari 20 ribu warga Indonesia telah mengikuti program magang tersebut. (*)

