Jayapura (Antaranews Papua) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua menggelar pasar murah bertransaksi pembayaran dengan menggunakan metode non tunai, di Taman Imbi, Kota Jayapura, pada 6-8 Mei 2018.
Kepala KPw BI Papua, Joko Supratikto, di Jayapura, Rabu, menjelaskan dalam pasar tersebut terdapat 24 lapak yang menjual berbagai macam komoditi yang dibutuhkan masyarakat menjelang perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah.
"Ada beberapa barang yang tidak tahan lama seperti sayur mayur karena pada April 2018 ternyata komoditi tersebut menjadi salah satu pemicu inflasi," ujarnya.
"Pada prinsipnya barang dijual di pasar murah ini adalah semua barang yang dibutuhkan untuk lebaran, seperti daging sapi, telur, beras, minyak goreng dan lainnya," sambung Joko.
Ia menyebut dalam kegiatan tersebut BI tidak menargetkan julah transaksi dan para pedagang sudah berkomitmen untuk menyediakan stok sesuai degan permintaan masyarakat.
Menurut dia komoditi pertanian yang dijual dalam pasar murah merupakan produk petani lokal dan BI memberikan subsidi distribusi sehingga harga yang dijual ke masyarakat lebih murah dibandingkan harga pasar.
"Harga barang di sini lebih murah dari pada harga di pasar tradisional. Misalnya bawang merah didatangkan dari Keerom dijual Rp45.000/kg sedangkan harga di pasar Rp55.000/kg," kata dia.
Mengenai kebijakan pembayaran non tunai, ia menyatakan hal tersebut sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat agar mereka meminimalisir kebiasaan berbelanja dengan uang tunai.
Selain menjual barang-barang kebutuhan pokok dan bahan pangan, Pasar Murah kali ini juga mengadakan mobil kas keliling dari Bank Indonesia dan Perbankan untuk melayani penukaran uang kecil bagi masyarakat. (*)