Jayapura (Antaranews Papua) - Pihak Kodam XVII Cenderawasih memastikan Pratu DW, anggota Yonif 753 tidak disandera kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
"Hasil penyelidikan mengungkapkan Pratu DW bersama teman wanitanya tidak disandera seperti halnya yang diakui KKSB kelompok Yambi," kata Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Infantri M. Aidi kepada Antara di Jayapura, Senin.
Kolonel Aidi mengatakan Pratu DW yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan dilaporkan meninggalkan tugas sejak 7 Juni lalu.
Bahkan dari hasil penyelidikan yang dilakukan juga terungkap yang bersangkutan pernah menyatakan keinginannya keluar dari keanggotaan sebagai prajurit TNI.
Selain itu, Pratu DW yang sudah masuk dalam DPO Kodam XVII Cenderawasih diduga masih berada di sekitar Timika.
"Bila nantinya tertangkap maka yang bersangkutan akan diproses hukum. Pratu DW akan diproses hukum militer karena sudah meninggalkan tugas dan ancaman hukumannya cukup berat karena yang bersangkutan meninggalkan dinas saat bertugas dalam Satgas Pam Rahwan," ujar Kolonel Aidi.
Ia pun menegaskan tidak ada permintaan dari KKSB untuk menukar Pratu DW dengan Yogor, anggota KKSB yang ditangkap Timsus Polda Papua.
"Tidak ada permintaan dan tidak ada yang disandera, kata Kolonel Infantri Aidi. Sampai saat ini tidak ada permintaan karena memang dia tidak disandera KKSB," ujarnya.
Berita Terkait
Balai bahasa Papua revitalisasi bahasa lokal di Tanah Papua
Selasa, 19 Maret 2024 13:52
Pemprov ajak warga makan pangan lokal alternatif atasi beras mahal
Selasa, 19 Maret 2024 13:51
Satpol PP Mimika rutin gelar operasi penertiban selama puasa Ramadhan
Selasa, 19 Maret 2024 13:49
RSUD Yowari anggarkan Rp2,5 miliar pengobatan gratis bagi orang asli Papua
Selasa, 19 Maret 2024 11:18
Karantina Papua Tengah tahan seekor walabi tanpa dokumen resmi
Selasa, 19 Maret 2024 11:16
SMA Trikora Jayapura siapkan 45 siswa ikut Olimpiade Sains Nasional
Senin, 18 Maret 2024 21:29
PT Telkomsel beri penghargaan ke tiga mahasiswa Papua Maluku
Senin, 18 Maret 2024 21:28
BI Papua proyeksikan butuh uang Rp1,62 triliun selama Ramadhan dan Lebaran
Senin, 18 Maret 2024 21:27