Jakarta (Antaranews Papua) - Partai NasDem menyatakan sepakat siapa pun calon wakil presiden yang akan dipilih Joko Widodo untuk mendampinginya di Pilpres 2019.
"NasDem akan sepakat siapapun yang dipilih Jokowi dari lima nama yang sudah dikerucutkan tersebut," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan Cak Imin sebagai salah satu kandidat cawapresnya pada Pilpres 2019, di Jakarta, Minggu.
Hanya saja, lanjut dia, pemilihan cawapres bagi petahana seperti Jokowi bukan sekadar memiliki elektabilitas, tetapi juga menjadi nilai tambah karena kapasitas untuk memimpin kabinet dan negara.
"Periode kedua bagi petahana harus lebih total dalam bekerja karena periode terakhir. Di sinilah pentingnya wakil mampu atau tidak mengimbangi kerja pak Jokowi," tutur Willy.
Selain hal tersebut, penentuan wakil juga akan dipengaruhi oleh isu yang dianggap sisi lemah Jokowi, dan wakilnya tersebut harus mampu menambal.
"NasDem konsen terhadap dua hal tersebut, mampu memenangkan dan bisa mengimbangi kerja pak Jokowi," ujar Willy.
Ketika ditanyakan selain Cak Imin siapa lagi kandidat lainnya, kata dia, seperti yang disampaikan Jokowi sampai saat ini sudah ada 5 nama yang dikantongnya sebagai cawapres.
"Pak Jokowi juga mengatakan harap bersabar karena ngak akan sampai sebulan ke depan akan diumumkan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin termasuk dalam pilihan sebagai calon wakil presiden.
"Saya harus ngomong apa adanya, salah satu nama itu adalah Pak Muhaimin Iskandar," kata Presiden seusai meninjau arena olahraga dayung bersama Cak Imin, di Jakabaring Sport City, Sabtu (14/7).
Presiden menjelaskan bahwa dirinya masih menimbang salah satu dari lima tokoh yang akan mendampinginya sebagai wakil presiden pada Pilpres 2019.
Berita Terkait
Yusril: Putusan MA bukan perkara menang kalah Jokowi-Ma'ruf di pilpres 2019
Rabu, 8 Juli 2020 18:44
Lemhannas sebut potensi konflik perpecahan pasca-pilpres 2019 mulai mereda
Selasa, 5 November 2019 16:31
Pengamat: Negara Indonesia butuh oposisi konstruktif
Senin, 15 Juli 2019 11:14
Wapres JK apresiasi kebesaran hati Jokowi-Prabowo untuk bertemu
Senin, 15 Juli 2019 11:05
Yusril Ihza Mahendra: Tidak mungkin MA sidangkan kasasi Prabowo-Sandi
Rabu, 10 Juli 2019 23:17
Cak Imin mengincar posisi Ketua MPR
Minggu, 30 Juni 2019 20:33
Menanti rekonsiliasi Jokowi-Prabowo pascaputusan MK
Minggu, 30 Juni 2019 17:09
Yusril: Tanpa kehadiran Prabowo-Sandi penetapan presiden terpilih tetap sah
Minggu, 30 Juni 2019 16:15