Jayapura (Antaranews Papua) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen George Supit menyesalkan aksi penyerangan yang dilakukan kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) terhadap tim survei Papua Terang, di Kabupaten Paniai, Senin.
"Memang benar KKSB menyerang tim survei Papua Terang yang berjumlah 17 orang, 11 di antaranya mahasiswa yang berasal dari Universitas Indonesia dan Universitas Cenderawasih (Uncen)," kata Pangdam Cenderawasih, di Jayapura, Senin.
"Saya sangat menyesalkan terjadi penyerangan terhadap tim survei Papua Terang yang hendak melakukan pengambilan gambar dan pencatatan data elektronik, apalagi di dalam tim tersebut terdapat 11 mahasiswa, tujuh di antaranya berasal dari Universitas Cenderawasih (Uncen)," katanya pula.
Dia menyataka aksi yang dilakukan KKSB itu tidak berperikemanusiaan, apalagi di dalam tim tersebut bergabung juga mahasiswa asal Papua yang berupaya mewujudkan program pemerintah Papua terang yang bertujuan agar seluruh wilayah Papua menikmati penerangan.
Dari laporan yang diterima awalnya tim tersebut diterima masyarakat yang ada di sepanjang kampung, dan saat tiba di Kampung Kinou, ada masyarakat yang mendatangi rombongan dan meminta mereka kembali dengan alasan tidak membawa surat dari Pemkab Paniai.
Walaupun anggota yang mendampingi mencoba memediasi, namun masyarakat tetap tidak mengizinkan sehingga mereka kembali ke dermaga.
Namun, saat berada di Kampung Bokoa, tim dikejar dan dikepung KKSB dibantu masyarakat dengan membawa 20 senjata api campuran serta senjata tajam, kata Mayjen Supit, seraya menambahkan, serangan itu mengakibatkan lima anggota terluka, dua di antaranya terluka di bagian kepala hingga harus dirawat di RSUD Enarotali.
"Tidak ada anggota yang meninggal dalam aksi penyerangan yang dilakukan KKSB, namun selain menyebabkan lima anggota terluka, tiga pucuk senjata api berhasil dirampas," kata Mayjen Supit melalui pesan singkatnya.
Ketika ditanya tentang kondisi tim survei, Pangdam Cenderawasih mengatakan seluruhnya dalam kondisi stabil dan saat ini masih diamankan di Makodim Paniai di Enarotali.
Anggota TNI yang terluka, yakni Serma Alfius Gobay Bibir kena pukulan benda tumpul, Sertu Yauji luka memar di bagian punggung sebelah kiri kena pukulan balok, Sertu Hardi luka lebam di muka, Kopda Karyadi luka di atas pelipis dan kaki kanan, dan Prada Irfannudin luka kepala belakang.
Yang masih menjalani perawatan yakni di RSUD Enarotali yakni Kopda Karyadi dan Prada Irfandi.
Berita Terkait
Dua anggota OPM Kodap III/Ndugama pimpinan Egianus Kogoya tertembak pasukan TNI
Sabtu, 20 April 2024 2:19
13 ribu KPM belum terima Bansos tahap satu
Sabtu, 20 April 2024 1:37
BEI sebut banyak perusahaan di Papua potensi "go Publik"
Jumat, 19 April 2024 20:17
TNI AU-MUI Jayapura bangun soliditas menjaga keutuhan bangsa dan negara
Jumat, 19 April 2024 19:57
DLH Biak Numfor bina pokmas untuk produksi pupuk kompos
Jumat, 19 April 2024 17:57
Pemkab Biak Numfor beri pendampingan buat kemasan produk UMKM OAP
Jumat, 19 April 2024 17:14
Dinas Perikanan Jayapura komitmen tingkatkan SDM nelayan OAP
Jumat, 19 April 2024 16:24
Disperindagkop Kota Jayapura sebut tiga ribu UMKM sudah mandiri
Jumat, 19 April 2024 15:54