Jayapura (Antaranews Papua) - Delapan jenazah korban pesawat kecelakaan Dimonim Air di Gunung Manuk, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tiba di Jayapura dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua, guna diidentifikasi.
Informasi yang berhasil dihimpun, Senin, delapan jenazah itu tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura sekitar pukul 11.30 WIT lalu langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura sekitar pukul 12.30 WIT untuk diidentifikasi.
Delapan korban kecelakaan pesawat itu termasuk pilot dan kopilot pesawat serta enam penumpang.
Kabid Dokes Polda Papua Kombes Pol dr Ramon mengemukakan acuan yang digunakan untuk mengidentifikasi jenazah itu yakni data primer.
"Acuan primer itu cukup satu, misalnya, gigi cukup, sidik jari cukup atau DNA, salah satu dari itu positif itu sudah teridintifikasi," ujarnya.
Sedangkan data-data seperti properti, dan data lain misalkan bekas operasi juga menjadi pertimbangan.
Selanjutnya, data sekunder yakni fotografinya, tinggi badan, jika tingginya sudah diperkirakan itu sudah satu bukti.
"Mungkin ada tanda apa lagi, misalnya, ada tahi lalat di badan, nah itu mempercepat," tuturnya.
Ia menyebutkan, pihaknya akan berupaya agar cepat selesai dan tidak ingin berlama-lama.
"Kami juga tidak ingin berlama-lama, kalau memang idealnya besok selesai. Kalau sidik jarinya tidak ada, mungkin bajunya, atau keluarganya datang memberikan keterangan kalau ada operasinya ya oke," ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan Karungkit RS Bhayangkara AKBP dr Heri Budiono yakni mengacu pada dua data besar dalam indentifikasi jenazah yakni data primer dan data sekunder.
Data primer menyangkut sidik jari kemudian gigi dan DNA. Kemudian data sekunder yaitu properti semisal perhiasan yang dipakai, baju, riwayat medis, misalkan, ada luka di mana sesuai keterangan dari keluarga.
Selanjutnya, antemortem/proses identifikasi korban bencana seperti mewawancari keluarga korban.
"Jadi sebenarnya jenazahnya itu dibawa ke RS Bhayangkara untuk di indentifikasi, jadi, misalnya, jenazah A cocok dengan nama A, jenazah B cocok dengan nama B," ujarnya.
Kemudian rekonsiliasi yaitu mencocokan data dan penyerahan pada keluarga.
Pesawat Pilatus PC- Porter dengan nomor penerbangan PK-HVQ milik Dimonim Air diketahui jatuh di Gunung Manuk, sempat dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (11/8) dalam penerbangan dari Tanah Merah menuju Oksibil, hingga akhirnya ditemukan jatuh setelah menabrak pepohonan di Gunung Menuk.
Berita Terkait
DLH Biak Numfor bina pokmas untuk produksi pupuk kompos
Jumat, 19 April 2024 17:57
Pemkab Biak Numfor beri pendampingan buat kemasan produk UMKM OAP
Jumat, 19 April 2024 17:14
Dinas Perikanan Jayapura komitmen tingkatkan SDM nelayan OAP
Jumat, 19 April 2024 16:24
Disperindagkop Kota Jayapura sebut tiga ribu UMKM sudah mandiri
Jumat, 19 April 2024 15:54
Polsek Wamena Kota tangkap pembuat minuman lokal beralkohol
Jumat, 19 April 2024 15:53
Pelindo Jayapura: Triwulan satu bongkar muat capai 21.798 TEUs pada 2024
Jumat, 19 April 2024 15:52
Polda Papua limpahkan empat tersangka kasus korupsi Mamteng ke Kejati
Jumat, 19 April 2024 15:51
Kasus 3.000 batang kayu ilegal Jayapura dinaikkan ke penyidikan
Jumat, 19 April 2024 14:07