Jayapura (Antaranews Papua) - Majelis Rakyat Papua (MRP) menggelar rapat koordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda) di Kota jayapura, Kamis, guna membahas penyelesaian pertikaian yang terjadi di dua kabupaten yakni Puncak Jaya dan Pegunungan Bintang.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua MRP Timotius Murib itu dihadiri oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, Sekda Papua TEA Heri Dosinaen, Waka Polda Papua Brigjen Pol Yakobus Marjuki, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa, Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda dan Bupati Pegunungan Bintang Constan Otemka.
Hadir pula Dandim Puncak Jaya Letkol Inf Akmil D, Dandim Jayawijaya Letkol Inf Lukas Sadipun, Kapolres Puncak Jaya AKBP Ari P, para ketua dan anggota DPRD dari Kabupaten Puncak Jaya dan Pegunungan Bintang serta para anggota MRP dari kelompok kerja agama, adat dan perempuan.
Pada momentum tersebut, Timotius Murib menjelaskan tentang maksud dari pelaksanaan rapat yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk penyelesaian pertikaian dua kabupaten itu.
"Rapat ini diharapkan memberikan solusi untuk penyelesaian pertikaian di Puncak Jaya dan Pegunungan Bintang yang rakyat inginkan agar bupatinya diganti," katanya.
Pada momentum itu, Timotius Murib yang pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Puncak Jaya memberikan penghargaan nama "Nataka" kepada Gubernur Lukas Enembe sebagai orang yang disegani dan dihormati dalam memimpin Papua.
Sementara itu, Gubernur Lukas Enembe mengapresiasi penyebutan atau panggilan "Nataka" yang diberikan oleh Ketua MRP Timotius Murib kepadanya.
"Terima kasih untuk sebutan nama Nataka. Saya bersama Pak Klemen Tinal baru saja dilantik pada awal Agustus 2018 untuk memimpin Papua pada periode kedua. Dan kami dalam hal pembangunan harus bisa bersinergi dengan pihak terkait, termasuk menyelesaikan persoalan yang dibahas saat ini," katanya.
Menurut dia, pertikaian yang terjadi di Puncak Jaya dan Pegunungan Bintang sebenarnya merupakan persoalan daerah, yang harus diselesaikan juga oleh kepala daerah, tetapi dikhawatirkan akan meluas dan ini masalah rakyat, sehingga secepatnya harus diselesaikan.
"Terima kasih MRP yang sudah mengundang untuk menyelesaikan masalah persoalan di dua daerah ini. Di Puncak Jaya terjadi pertikaian saat pilkada lalu dan kali ini ada lagi sehingga belasan orang dikabarkan tewas akibat pelantikan kepala kampung, kita tidak boleh tinggal diam, harus segera cari solusi," kata Lukas.
Mengenai persoalan di Pegunungan Bintang yang berujung pada pelaporan mosi tidak percaya rakyat ke DPRD setempat hingga ke Mahkamah Agung agar kepala daerahnya diganti, Lukas Enembe mengatakan tidak gampang untuk mengganti seorang bupati atau wakil bupati.
"Semuanya ada mekanisme dan aturan, tidak gampang untuk proses ini," kata Lukas Enembe.
Selanjutnya, sambutan dari Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda dan Bupati Pegunungan Bintang Constan Otemka serta para wakil rakyat dari kedua daerah yang secara bergantian menjelaskan persoalan yang terjadi.