Jakarta (Antaranews Papua) - Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia melaporkan bahwa satu orang warganya hilang di Palu, Sulawesi Tengah, setelah gempa bumi disusul tsunami mengguncang daerah tersebut.
Warga negara Korea Selatan tersebut berada di Palu untuk mengikuti acara paralayang dan menginap di Hotel Roa Roa.
"Kami kehilangan kontak dengannya sekitar pukul 16.50 WIB kemarin," ujar Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu.
Hotel Roa Roa yang ditinggali korban selama berada di Palu, runtuh akibat guncangan gempa bumi 7,4 SR pada Jumat (28/9).
Upaya evakuasi segera dilakukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan pihak-pihak terkait, namun diperkirakan 50 hingga 60 orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan hotel yang berlokasi di Jalan Patimura, Kota Palu itu.
Kedubes Korea Selatan telah bekerja keras dengan pihak berwenang Indonesia dalam mempercepat operasi pencarian dan penyelamatan baik di dalam dan di sekitar hotel.
Pihak kedutaan juga telah mengirim seorang konsul dan atase pertahanan ke Makassar, Minggu pagi.
"Kami berharap melalui kerja sama dengan TNI, konsul yang akan terbang ke Palu bisa melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menemukan dan menyelamatkan warga kami," kata Dubes Kim.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan tercatat 71 warga negara asing (WNA) berada di Palu, Sulawesi Tengah, saat terjadi gempa yang disusul tsunami pada Jumat (28/9).
Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho pada konferesi pers di Graha BNPB Jakarta Timur, Minggu, menyebut dua orang diantara puluhan WNA tersebut telah dievakuasi ke Jakarta menggunakan Pesawat Hercules milik TNI AU, yakni satu warga negara Singapura dan satu warga negara Begia.
WNA lainnya yang telah diketahui keberadaannya dan dalam kondisi aman, yakni satu warga Jerman di Resort John Dive Donggala, 32 warga Thailand di Kota Palu, 21 warga China di Hotel Best Western Palu, dan 10 warga Vietnam yang saat ini sudah berada di Posko Bandara Mutiara Palu.
Kesepuluh warga Vietnam itu siap dievakuasi ke Jakarta menggunakan pesawat Hercules.
Sedangkan lima WNA lain belum diketahui kondisinya, yakni satu warga Korea Selatan, tiga warga Prancis, dan satu warga Malaysia.
"Satu warga Korea Selatan itu diduga berada di Hotel Roa-Roa Palu yang kondisi bangunannya telah rata dengan tanah, namun masih perlu kita pastikan karena proses pencarian masih berlangsung," kata Sutopo.
Juru Bicara BNPB tersebut menambahkan perkembangan terbaru bahwa daerah yang terdampak gempa dan tsunami bukan hanya Kota Palu dan Kabupaten Donggala, namun mencakup juga Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Buton.
"Hingga saat ini jaringan komunikasi hanya bisa di Palu, kabupaten lainya belum ada laporan mengenai dampak bencana karena komunikasi masih lumpuh dan listrik masih padam," kata dia.
Sutopo menyampaikan bahwa Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo telah mengirim surat kawat ke semua pemimpin daerah di empat kabupaten/kota tersebut untuk segera menetapkan status tanggap darurat untuk memudahkan dan mempercepat akses penanganan bencana.
Berita Terkait
DP2AKB Biak ajak orang tua mencegah kekerasan anak di kampung
Jumat, 2 Juni 2023 20:19
Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi bermagnitudo 5,0
Jumat, 31 Desember 2021 13:23
Gubernur Sulteng janjikan hadiah rumah untuk Witan Sulaiman jika timnas juara
Rabu, 29 Desember 2021 14:28
Antara juara dan sejarah: menimbang final bola basket PON XX Papua
Jumat, 8 Oktober 2021 14:19
Jenazah teroris DPO Poso tiba di RS Bhayangkara Palu
Minggu, 19 September 2021 6:27
PT PLN pulihkan 317 gardu listrik terdampak gempa di Sulawesi Tengah
Selasa, 27 Juli 2021 14:01
Gempa bumi Magnitudo 5,9 guncang Sulawesi Tengah
Senin, 26 Juli 2021 14:13
Polisi sebut bom lontong milik teroris MIT Poso berdaya ledak tinggi
Sabtu, 24 Juli 2021 16:22