Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua menyesuaikan harga jual pertamax dan dexlite sesuai kebijakan kantor pusat yang mengacu pada pergerakan harga minyak dunia.
"Untuk BBM jenis lainnya seperti premium, solar dan pertalite harganya masih tetap atau tidak ada perubahan," ujar Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR VIII Eko Kristiawan, di Jayapura, Kamis.
Ia menjelaskan kenaikan harga itu mengacu pada Permen ESDM Nomor 34 tahun 2018 perubahan Kelima atas peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM.
Kenaikan harga minya dunia yang kini rata-rata sebesar 80 dolar AS/barel memaksa Pertamina menyesuaikan harga untuk beberapa jenis Bahan Bakar Khusus (BBK) yang tidak disubsidi pemerintah.
"Saat ini, kedua jenis BBM itu di wilayah MOR VIII, Papua, Maluku akan di jual dengan harga Rp10,600/liter untuk BBM jenis Pertamax dan Rp10,700 untuk BBM jenis Dexlite," katanya.
Eko memastikan kenaikan harga ini juga berlaku di seluruh Indonesia, kecuali di Sulawesi tenggara dan Nusa Tenggara Barat yang sedang terkena bencana alam.
Ia pun menegaskan bila pilihan untuk menaikan harga BBM adalah hal yang paling sulit dilakukan, namun karena perkembangan harga minyak dunia maka hal tersebut terpaksa dilakukan.
Pertamina tetap memberikan apresiasi kepada para pelanggan setianya yang selama ini telah menggunakan BBM berkuaitas melalui program Berkah Energi Pertamina.