Jayapura (Antaranews Papua) - Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal mengimbau masyarakat Kabupaten Nduga untuk tetap tenang pascaterjadinya peristiwa penyanderaan dan pemerkosaan terhadap guru serta tenaga medis di Distrik Mapenduma, yang dilaporkan dilakukan oleh sejumlah orang yang tergabung dalam kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).
"Hingga kini belum ada laporan resmi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nduga kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua terkait dengan kejadian itu," katanya kepada Antara di Jayapura, Selasa.
Menurut Klemen, dengan adanya peristiwa seperti yang terjadi di Kabupaten Nduga itu, orang Papua harus lebih dewasa dalam menyikapinya.
"Menyangkut penyanderaan dan lain sebagainya atau mungkin kamtibmas ini polisi yang lebih tahu, namun jika sekda sudah menyampaikan, sebagai penguasa pemerintahan otonomi di wilayah tersebut, tentu kami harus yakini bahwa itu benar," ujarnya.
Dia menjelaskan meskipun demikian, secara pribadi sebagai orang asli pegunungan, dirasa peristiwa penyanderaan ini bukan karakter warga di wilayah tersebut atau kelompok-kelompok tertentu.
"Yang jelas hal-hal tersebut adalah kasus dan menjadi urusan polisi," katanya lagi.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang diduga merupakan kelompok di bawah pimpinan Egianus Kogoya sempat menyandera 15 guru dan paramedis selama 14 hari di Mapemduma, Kabupaten Nduga, Papua dan memperkosa salah seorang guru.
"Memang benar ada laporan tentang 15 orang guru dan tenaga kesehatan yang selamat setelah disandera KKSB dari 3-17 Oktober 2018," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal ketika dikonfirmasi Antara dari Jayapura, Minggu (21/10).