Jayapura (Antaranews Papua) - Tim peneliti dari Balai Arkeologi Papua menemukan dua patung arca megalitik dengan langgam polinesia di Situs Gunung/Bukit Srobu, Kelurahan Abepantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.
"Nah di tahun ini, kami lahirkan suatu penemuan spektakuler bagi kami yakni dua patung arca megalitik dengan langgam polinesia, tapi saya lebih senang katakan itu sebagai arca megalitik Srobu Papua, dan ini sangat luar biasa dan unik karena memiliki perbedaan dengan arca-arca lainnya yang pernah kami temukan ada di wilayah lain Papua," peneliti dari Balai Arkeologi Papua Erlin Novita Idje Djami di Kota Jayapura, Rabu.
Kedua patung itu memiliki tinggi masing-masing satu meter lebih dengan beratnya sekitar 50 Kg hingga 60 Kg.
"Jadi sementara ini, kedua arca yang kami temukan maupun materi-materi budaya lainnya itu sementara kami sedang proses analisis di kantor Balai Arkeologi Papua, ini juga termasuk memastikan keamanannya," katanya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa Situs Gunung Srobu, adalah salah satu situs penting yang ada di Kota Jayapura. Situs ini berada di Teluk Youtefa pada sebuah tanjung, oleh warga Biak yang tinggal di Kelurahan Abepantai, Gunung Srobu merupakan tempat pencarian cangkang, sebagai bahan baku membuat kapur makan sirih.
"Pada Februari 2014, kami mendapat informasi bahwa di Tanjung atau Gunung Srobu ini ada temuan tulang belulang, oleh masyarakat sekitar disebut itu merupakan tentara Jepang," katanya.
Balai Arkeologi Papua bersama ASN dari Disbudpar Provinsi Papua kemudian turun untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
Sampai di sana, lanjutnya, bukan saja tulang yang ditemukan tapi beragam benda budaya, berupa fragmen-fragmen tembikar, alat batu, dan juga cangkang molusca yang sudah membukit.
Di sini saya bisa sebut bahwa ini adalah salah satu situs hebat di Papua yang pertama saya kagumi dibanding situs-situs yang ada lainnya," katanya.
Berdasarkan itu, lanjut Erlin, Balai Arkeologi Papua menyusun rencana untuk melakukan riset pertama kali pada 2014.
"Nah pada tahun itu kami melakukan survey permukaan namun tidak semuanya. Kami juga lakukan eskavasi dan menemukan sejumlah artefak baik itu kapak batu, kapak lonjong dan juga alat-alat dari cangkang molusca atau cangkang kerang, selain itu ada tembikar-tembikar yang kaya dengan ragam hias," katanya.
Erlin yang sering melakukan penelitian diberbagai wilayah di Papua dan Papua Barat itu menilai keberadaan temuan benda-benda budaya itu mencirikan suatu budaya dari masa prasejarah.
"Dari hasil pertanggalan yang kami lakukan, angka tahun yang kami dapatkan dari Situs Gunung Srobu, bahwa situs ini sudah dihuni sejak 3.780 before presen atau BP. Nah, ini suatu jaman dimana pada masa neolitik, Papua ini sudah memiliki suatu kebudayaan yang luar biasa," katanya.
Di Situs Gunung Srobu selain dengan budaya neolitiknya, ternyata pada 2015 disejumlah permukaannya terdapat berbagai budaya megalitik, baik itu ada dorman, menhir yang tertata rapi diatas permukaan.
"Penelitian ini terus kami lanjutkan sampai dengan tahun ini. Jadi, setiap tahun penelitian di Situs Srobu kita menemukan hal-hal baru yang unik yang menggambarkan adanya revolusi kebudayaan yang terjadi di Situs Srobu itu sendiri," katanya.
Erlin berharap Situs Srobu bisa menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang membanggakan Kota Jayapura dan Papua pada umumnya.
"Srobu ini salah satu pemukiman masa prasejarah terbuka dan disitu, dia mempunyai pembukaan kerang akibat aktivitas konsumsi manusia pada masa itu. Nah, ini kalau kita bicara pemukiman neolitik di Indonesia sangat sedikit tapi ternyata di Papua ada dan menunjukkan suatu hal luar biasa," katanya.
"Dari pengamatan saya dan informasi buku yang saya baca, saya tahu bahwa Srobu ini lebih unik dari semua situs pemukiman neolitik atau prasejarah yang ada di Papua," katanya.
Berita Terkait
GOW Kota Jayapura gencar sosialisasi penggunaan gawai bagi anak
Sabtu, 30 November 2024 22:07
Pemkab Jayapura ajak warga dan aparat pemerintah membayar pajak
Sabtu, 30 November 2024 17:44
Pemuda Sentani ajak warga lestarikan lingkungan dengan menanam pohon
Sabtu, 30 November 2024 17:43
Dinkes Jayapura tingkatkan pelayanan stunting bagi ibu hamil dan balita
Sabtu, 30 November 2024 16:56
DP3A Jayapura anggarkan Rp2,3 miliar cegah kekerasan perempuan dan anak
Sabtu, 30 November 2024 11:13
Balai BPOM Jayapura lakukan pengawasan makanan jelang hari raya keagamaan
Sabtu, 30 November 2024 2:30
Pemkot Jayapura berkomitmen tingkatkan kemampuan guru dan siswa
Sabtu, 30 November 2024 2:25
Lanud Jayapura uji coba program Makan Bergizi Gratis ke 534 siswa
Sabtu, 30 November 2024 2:22