Jakarta (Antaranews Papua) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur kembali mengindentifikasi 17 penumpang kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang.
"Berkat doa dari keluarga dan semua orang, sore ini kami berhasil mengindentifikasi jenazah berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi," kata Kepala bidang DVI Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Lisda Cancer di RS Polri Jakarta Timur, Selasa.
Adapun identitas korban jatuhnya pesawat Lion Air yang telah teridentifikasi yakni Wahyu Alldillah (laki-laki/32 tahun) melalui sidik jari, Ubaidillah Salabih (laki-laki/55 tahun) melalui sidik jari, Imam Riyanto (laki-laki/44 tahun) melalui sidik jari, dan Mawar Saryati (perempuan/39 tahun) melalui sidik jari.
Tesa Kausar (laki-laki/37 tahun) melalui sidik jari, Cosarianda Sahap (laki-laki/39 tahun) melalui DNA, Doni (laku-laki/45 tahun) melalui DNA, Daniel Suharja Wijaya (laki-laki/30 tahun) melalui DNA, Herjuna Darpito (laki-laki/47 tahun) melalui DNA, Nurul Diah Ayu (perempuan/54 tahun) melalui DNA, Paul Ferdinand (laki-laki/43 tahun) melalui DNA, dan Rabagus Noerwito (laki-laki/26 tahun) melalui DNA.
Martono (laki-laki/35 tahun) melalui DNA, Aryawan Komardi (laki-laki/37 tahun) melalui DNA, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ibnu Fajar Riyadi (laki-laki/33 tahun) melalui DNA, Matthew Bongkal (laki-laki/13 tahun) melalui DNA, dan Mack Stanley (laki-laki/31 tahun) melalui DNA.
Dengan identifikasi 17 jenazah korban ini, maka tim DVI berhasil mengindentifikasi 44 jenazah di antaranya 33 jenazah berjenis kelamin laki-laki dan 11 jenazah berjenis kelamin perempuan.
Penyerahan dan penandatangann dokumen jenazah kepada keluarga korban dilakukan pada Selasa malam ini. Namun, pengambilan jenazah bisa dilakukan pada malam ini atau Rabu pagi.
Warga Bangka Belitung
Dari 17 jenazah yang telah teridentifikasi itu, enam jenazah diantaranya merupakan warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Enam jenazah yang berhasil diidentifikasi tim medis DVI Polri ini akan diberangkatkan dari Jakarta - Pangkalpinang pada Rabu pagi," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa saat bersiaga di Posko Crisis Center Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Selasa malam.
Ia mengatakan enam jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh tim medis Polri tersebut yaitu Wahyu Aldila (32) beralamat Jalan Gandaria I RT 007/003 Kacang Pedang Kecamatan Gerunggang Kota Pangkalpinang.
Jenazah Dony (45) beralamat Jalan Depati Hamzah RT 002/001 kelurahan Semabung Lama Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkalpinang. Tesa Kausar (37) beralamat Jalan Masyarif DT Bandardlelo Nomor 122 RT 002/003 Batin Tikal Kecamatan Taman Sari Kota Pangkalpinang.
Selanjutnya jenazah Ariawan Komardy (37) Jalan Sumedang RT 03/01 Kejaksaan Kecamatan Taman Sari Kota Pangkalpinang. Jenazah Daniel Suharja Wijaya (30) warga Mentok Kabupaten Bangka Barat.
Jenazah Cosa Rianda Shabab (39) warga Kota Pangkalpinang merupakan karyawan PT Timah Tbk, namun masih ber-KTP Jakarta.
"Jenazah Cosa Rianda Shabab akan dibawa ke Pangkalpinang menggunakan Garuda pada Rabu pukul 10.05 WIB," katanya.
Menurut dia, jenazah korban pesawat naas dari daerah ini bisa bertambah, karena tim medis Polri masih bekerja mengindentifikasi jenazah korban.
"Hingga saat ini total jenazah korban Lion Air JT 610 asal Babel sebanyak 13 jenazah dan tujuh jenazah sudah diserahkan kepada keluarga korban, sementara enam lainnya masih di Jakarta dan siap diberangkatkan ke Bangka Belitung," katanya.