Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengimbau Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Papua untuk mengantisipasi laju inflasi pada Desember 2018 karena angka inflasi pada bulan sebelumnya sudah cukup tinggi yaitu 1,37 persen.
Kepala BPS Papua Simon Sapary, di Jayapura, Kamis, menjelaskan TPID harus memperhatikan berbagai komoditas yang menjadi pemicu utama terjadinya inflasi di Papua.
Komoditas seperti bahan makanan dan tarif angkutan udara diyakini masih akan menjadi pemicu utama inflasi di Papua pada Desember 2018, terutama dengan adanya momen Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
"Kita perlu memberikan sinyak kepada pemerintah untuk mengantisipasi, karena nanti menjelang Natal dan Tahun baru ada indikasi kenaikan harga," ujarnya.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Joko Supratikto mengklaim TPID Papua sudah melakukan beberapa langkah antisipasi untuk mengendalikan harga komoditas yang berpotensi menyebabkan inflasi.
Salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah kenaikan tarif angkutan udara.
Namun, ia menyebut dari pihak Garuda Indonesia sudah memastikan akan menambah jadwal penerbangan selama dua hari menjelang natal.
Ia berharap hal tersebut dapat meredam laju inflasi Papua di akhir tahun dan stabilitas harga komoditi lainnya bisa terjaga.