Jayapura (Antaranews Papua) - Pejabat Humas Polda Papua menegaskan bahwa tindakan yang diambil oleh Polri bersama TNI terkait kasus Nduga merupakan perbuatan murni penegakan hukum.
"Tidak ada penumpasan di sana (Nduga,red) karena ini bukan operasi militer, yang dilakukan Polri dan TNI adalah murni penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan dan sasarannya jelas adalah para pelaku pembunuhan terhadap para pekerja jalan yakni Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB dibawah pimpinan Egianus Kogoya," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal dalam siaran pers yang diterima Antara di Kota Jayapura, Senin.
Pernyataan ini sengaja disampaikan guna menanggapi pernyataan Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Edoardus Kaize tentang pengerahan personil Polri dan TNI ke Nduga.
"Hanya ingin meluruskan saja, bahwa tindakan yang diambil adalah penegakkam hukum, bukan penumpasan," katanya.
Menurut dia, Egianus Kogoya dan kelompoknya telah membunuh puluhan pekerja dan menghambat pembangunan yang sudah canangkan oleh pemerintah.
"Hingga kini sasaran aparat Polri dan TNI adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya dan tidak ada namanya penumpasan atau siapa yang ditumpas karena ini bukan operasi militer melainkan murni penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan," katanya menegaskan.
Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar jangan mudah percaya dengan pernyataan-pernyataan yang ditayangkan oleh media, karena pernyataan itu belum tentu benar.
"Dan para elit politik, saya berharap jangan asal bicara dan tolong cek kebenarannya terlebih dahulu baru berbicara jangan sampai nanti menjadi tersangka dalam kasus menyebarkan berita-berita bohong," katanya.
Berita Terkait
SMA Trikora Jayapura siapkan 45 siswa ikut Olimpiade Sains Nasional
Senin, 18 Maret 2024 21:29
PT Telkomsel beri penghargaan ke tiga mahasiswa Papua Maluku
Senin, 18 Maret 2024 21:28
BI Papua proyeksikan butuh uang Rp1,62 triliun selama Ramadhan dan Lebaran
Senin, 18 Maret 2024 21:27
PJ Gubernur Papua pantau pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
Senin, 18 Maret 2024 21:25
Pemkot Jayapura tingkatkan SDM perawat
Senin, 18 Maret 2024 21:23
Pemkot Jayapura sambut baik rencana cuti ayah ASN pria
Senin, 18 Maret 2024 19:21
DPKH Mimika sebut 6.000 ekor babi mati akibat virus ASF
Senin, 18 Maret 2024 19:18
RSUD Biak disiapkan naik status tipe B di 2024
Senin, 18 Maret 2024 18:56