Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Jayapura, Provinsi Papua, mengagendakan pembuatan paspor "mobile" (berjalan) ke permukiman penduduk, guna memudahkan masyarakat yang hendak membuat dokumen perjalanan antarnegara itu.
"Di sini saya akan terapkan sistem paspor mobile, artinya kita yang mendatangi masyarakat yang membuat paspor, karena kendala di daerah ini adalah jarak wilayah yang cukup jauh," kata Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Jayapura Hari Putra Wibowo di Jayapura, Senin.
Hari mengaku, sudah menghitung jarak antardaerah semisal dari Kabupaten Sarmi ke Jayapura hanya untuk membuat paspor seharga Rp335.000, masyarakat yang hendak mengurus paspor itu harus mengeluarkan biaya perjalanan ke Jayapura.
Kemudian, kata dia, mereka juga harus mengeluarkan biaya untuk menginap karena pengurusan paspor tidak bisa sehari langsung selesai, akan tetapi tiga hari barul paspornya terbit.
"Saya akan menerapkan sistem paspor mobile, saya juga mau terapkan sistem Aplikasi Paspor Mandiri (APM) itu masyarakatnya bisa scan datanya sendiri, alatnya ditaruh didaerah yang jauh," ujarnya.
Dia mengatakan jika sistem itu diterapkan Imigrasi berhubungan dengan server indo kalau ?tidak mengirimkan data berarti data paspor yang hendak diutus tidak tersimpan.
Namun sistem itu, menurut dia, belum diterapkan, karena pihaknya masih melakukan pemetaan daerah-daerah tersulit dan juga menyangkut faktor keamanannya.
"Sistem ini harus diterapkan karena tidak bisa kita mengabaikan jarak dan daerah yang sulit, selain itu sistem ini terapkan karena Imigrasi mempunyai sarana transportasi yang cukup memadai," ujarnya.
Sistem ini, kata dia, jika dicoba maka menggunakan akses internet, namun masih perlu dipertimbangkan karena kebanyakan jaringan di masing-masing Papua kebanyakan masih jelek.
"Kita bisa menggunakan jaringan seluler saja, masyarakat yang mau mengurus paspor nya tinggal foto sendiri kemudian di watshap ke Imigrasi lalu diinput lalu paspor nya diantar kesana," tambah dia.
Berita Terkait
RSUD Yowari anggarkan Rp2,5 miliar pengobatan gratis bagi orang asli Papua
Selasa, 19 Maret 2024 11:18
Karantina Papua Tengah tahan seekor walabi tanpa dokumen resmi
Selasa, 19 Maret 2024 11:16
SMA Trikora Jayapura siapkan 45 siswa ikut Olimpiade Sains Nasional
Senin, 18 Maret 2024 21:29
PT Telkomsel beri penghargaan ke tiga mahasiswa Papua Maluku
Senin, 18 Maret 2024 21:28
BI Papua proyeksikan butuh uang Rp1,62 triliun selama Ramadhan dan Lebaran
Senin, 18 Maret 2024 21:27
PJ Gubernur Papua pantau pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
Senin, 18 Maret 2024 21:25
Pemkot Jayapura tingkatkan SDM perawat
Senin, 18 Maret 2024 21:23
Pemkot Jayapura sambut baik rencana cuti ayah ASN pria
Senin, 18 Maret 2024 19:21