Jayapura (Antaranews Papua) - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Papua-Papua Barat mengklaim telah menyerap beras produksi lokal di kedua provinsi tersebut sebanyak 32.810 ton.
"Penyerapan beras tersebut berasal dari Papua sebanyak 28.715 ton dan Papua Barat 4.092 ton," ujar kepala Bulog Divre Papua-Papua Barat Fauzi Muhammad, di Jayapura, Selasa.
Ia mengakui realisasi tersebut belum memenuhi target tahunan yang sebesar 45.000 ton di mana 40.600 ton dari Papua dan 4.400 ton dari Papua Barat.
Namun, ia menegaskan dengan sisa waktu yang ada Bulog akan berusaha memaksimalkan beras yang disimpan oleh para petani, khususnya di Kabupaten Merauke, Papua.
Fauzi mengakui bila beras yang berasal dari Kabupaten Merauke memiliki kualitas yang bagus karena saat proses tanam hingga panen, petani di wilayah tersebut sangat minim menggunakan bahan kimia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtkultura Papua Semuel Siriwa menyebut potensi lahan persawahan di Kabupaten Nabire mencapai 6.000 hektare dan kini yang sudah tergarap baru sekitar 50 persen.
Menurut dia, ketergantungan Papua terhadap pasokan beras dari Merauke yang berada di kawasan selatan Papua, bisa diminimalisasi bila potensi lahan yang dimiliki Nabire bisa tergarap.
Ia juga menyebut Nabire memiliki kelebihan karena terdapat infrastruktur pengairan yang lebih baik dibanding Merauke, sehingga pemenuhan kebutuhan beras di wilayah utara Papua bisa dipasok dari daerah tersebut.
Oleh karena itu, ia berharap area tanam padi di Papua bisa terus dikembangkan dan alih fungsi lahan bisa diminimalisasi, terutama untuk persawahan yang ada di Kota Jayapura.