Jayapura (ANTARA News Papua) - Penderita demam berdarah dangue (DBD) di Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua, mencapai 20 orang dan terbanyak di Distrik Yabansai.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Nyoman Sri Antari kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan kini tercatat 20 orang terserang DBD atau meningkat dibanding pada 2017 yang tercatat 17 kasus.
Banyaknya penderita di distrik Yabansai disebabkan kawasan itu banyak genangan air yang menjadi sarang bagi nyamuk aedes aegypti sehingga pihaknya sudah meminta bantuan dari aparat distrik agar meminta masyarakat membersihkan lingkungannya dari genangan air.
Penyemprotan atau fogging bukan solusi karena tanpa membersihkan lokasi di sekitar masyarakat, maka dapat menjadi sarang bagi berkembangnya nyamuk tersebut.
"Masyarakat diminta untuk membersihkan lingkungannya agar tidak ada air tergenang yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk," kata Antari.
Menurut dia, untuk mengetahui perkembangan warga yang terkena DBD, maka Dinkes Kota Jayapura sudah meminta rumah sakit dan Puskesmas melaporkannya, namun selama Februari 2019 tidak ada yang dilaporkan.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi warga yang dilaporkan DBD, walaupun musim penghujan masih berlangsung," ujar Antari.
Berita Terkait
BPBD imbau warga Mimika antisipasi kebakaran saat musim panas
Kamis, 28 Maret 2024 23:38
Pemkab Biak Numfor fasilitasi pengelolaan keuangan Dana Desa 257 kampung
Kamis, 28 Maret 2024 18:54
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
DLHK Kota Jayapura sebut timbulan sampah 241 ton setiap hari
Kamis, 28 Maret 2024 18:15
Pengobatan gratis OAP demi kualitas manusia lebih baik
Kamis, 28 Maret 2024 18:11
BRI Peduli bagikan paket Ramadhan ke santri dan sahabat pers di Biak
Kamis, 28 Maret 2024 17:30
Pemkot Jayapura komitmen memastikan kesehatan masyarakat
Kamis, 28 Maret 2024 16:46
Bank Indonesia gencar kendalikan inflasi di Papua Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 16:46